JEMBER, (WARTA ZONE) – Kreativitas santri Ponpes Roudatul Ulum Desa Sumberwringin, Kecamatan Sukowono, dan santri Ponpes Sahlul Manaf, Kelurahan Antirgo, Kecamatan Sumbersari, Jember, patut diacungi jempol.
Para santri berinovasi menciptakan kendaraan bermotor roda empat, dalam bentuk mobil Jip Mini bermesin carry tahun 1980-an.
Mereka berhasil membuat mobil Jip Mini hanya dalam kurun waktu kurang lebih 3 bulan. Dengan perbandingan ukuran kendaraan roda empat 1:50 dengan aslinya.
Dengan berbekal niat untuk mengembangkan potensi diri. Para santri sudah memproduksi 4 jenis mobil Jip Hardtop, Rubicon, Willys, dan Land Cruiser.
Pengasuh Ponpes Raudatul Ulum, Muhammad Nadhif Mishbah menjelaskan, ponpes asuhannya bersinergi dengan santri dari Ponpes Sahlul Manal.
“Para santri-santri ini bisa berkarya dan mempunyai kemampuan, asal bersungguh-sungguh dalam mengembangkan bakatnya. Tidak kemudian seorang santri hanya berbakat membaca kitab kuning saja. Sekarang contohnya, mereka bisa menciptakan mobil mini jip ini,” ucap Gus Nadhif, saat dikonfirmasi wartawan di kediamannya, Jumat (15/10/2021).
Kata Gus Nadhif, untuk pembuatan satu mobil Jip Mini tersebut membutuhkan biaya sebesar Rp50 juta.
“Paling mahal adalah untuk mendapatkan mesin mobil bekas suzuki carry. Karena kita masih belum bisa membuat sendiri mesin untuk mobil Jip Mini ini. Kemudian bahan lainnya yang sudah tidak dipakai dijual, untuk menambah modal pembuatan mobil ini. Ataupun bagian-bagiannya kita pakai untuk membuat kerangka, sasis mobil Jip mini ini,” ujarnya.
Untuk pembuatan mobil Jip Mini ini, lanjut Gus Nadhif, membutuhkan peran serta 7 orang santri.
“Biasanya dilakukan saat tidak ada kegiatan belajar atau mengaji di Pondok. Ya kalau ada waktu luang, mereka otak-atik mobil itu,” katanya.
“Gak tentu juga untuk harinya, pokoknya ada senggang waktu,” sambungnya.
Pihaknya mengaku memberdayakan santri-santrinya yang mempunyai keahlian di bidangnya masing-masing.
“Kemampuan mereka kan bermacam-macam, mulai dari ahli di bidang las, mesin, maupun di cat bodi mobil,” ungkapnya.
Terkait persiapan awal, Gus Nadhif menceritakan bahwa untuk kriterianya memakai mesin mobil Suzuki Carry 1000 cc, dan biasanya produksi tahun 80-an.
“Kemudian membeli besi glondongan untuk membuat sasis mobil dan rangkanya. Bahkan untuk detail bagian mobil kita benar-benar utamakan agar mirip aslinya. Untuk produksi awal. Kita bahkan pakai bodi cassing CPU lama dell itu. Karena plat besinya tebal dan kuat,” paparnya.
“Untuk membuat bodi mobil sampai ke engsel pintu secara detail. Bahkan bodi bagian-bagian lampunya kita bikin detail banget. Karena kan gak ada di toko ukuran mini ini. Kalau yang lain seperti spion atau lainnya beli,” sambungnya menjelaskan.
Kemudian untuk kelebihan mobil Mini Jip bikinan santri itu, kata Gus Nadhif, saat di jalanan padat atau macet, itu sudah lincah dibanding dengan mobil pada umumnya.
“Karena sistemnya sama dengan power stering, ringan banget. Bahkan kalau mobil ini dibawa dengan kecepatan 100 km/jam masih bisa stabil. Sudah kita buktikan saat dibawa ke Situbondo,” paparnya.
Namun, juga perlu penyempurnaan terkait mobil Jip Mini tersebut.
“Masih terus kita kembangkan, baik mesin, kenyamanan berkendara, faktor keamanan. Bahkan soal Hak Cipta dari mobil ini. Karena biar bawanya lebih enak. Untuk skalanya 1:50 dibanding mobil asli,” ungkapnya.
Gus Nadhif juga menambahkan, untuk produksi Jip Mini di masa mendatang. Akan diupayakan untuk bisa semakin banyak.
“Tentunya untuk bisa kami jual adanya produk ini. Sebagai hasil kreatifitas santri dan kemampun santri yang tidak bisa dipandang sebelah mata,” ucapnya.
Ditanya lebih jauh, saat ini apakah sudah ada yang memesan mobil Jip Mini ini?.
“Untuk awal, sudah ada pesanan 2 unit, dari Kiai Ponpes Tempurejo, dan satunya dari luar. Pesannya di online. Saat ini kita juga promosi di youtube,” katanya.
“Sedangkan harga per unit kami jual Rp 125 juta. Tapi nantinya masih kami sempurnakan lagi,” tutupnya. (*)
Comment