BANYUWANGI, (WARTA ZONE) – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di nilai tidak berjalan sesuai harapan, khususnya di Banyuwangi.
Hal tersebut di sampaikan oleh ketua DPC GMNI Banyuwangi Dana Wijaya, menurutnya PPKM yang berlangsung sejak 3 Juli dan berakhir tanggal 20 Juli menuai pro dan kontra di kalangan aktivis, mahasiswa, maupun masyarakat umum.
“Perhari ini saja sudah menyebabkan dampak negatif di masyarakat, padahal masih empat hari lagi masa PPKM berakhir, Kebijakan pemerintah berbanding terbalik dengan harapan masyarakat. Dengan adanya PPKM masyarakat semakin stres, resah, dan bingung karena sangat berdampak pada pekerjaan dan pendapatan mereka,” katanya. Jumat (16/7/2021).
Menurutnya, banyak masyarakat kecil yang justru dirugikan dengan adanya PPKM, yang bekerja sebagai pedagang kaki lima, buruh pabrik, dan lainya tidak lagi mudah untuk bekerja karena ada pembatasan yang sangat ketat.
“Enak jadi ASN kerja di rumah tetap dapat gaji bulanan dan bisa menikmati PPKM dengan hikmat dengan keluarga di rumah masing-masing,” imbuhnya.
Di ketahui, berdasarkan Undang-undang karantina kesehatan UU nomor 6 tahun 2018
Selama dalam karantina wilayah, kebutuhan hidup dasar orang dan makanan hewan ternak yang berada di wilayah karantina menjadi tanggungjawab pemerintah pusat.
Pada Pasal 8 UU nomor 6 tahun 2018 menegaskan bahwa setiap orang juga mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar sesuai kebutuhan medis, kebutuhan pangan, dan kebutuhan kehidupan sehari-hari lainnya selama karantina.
“Namun sampai detik ini kebijakan itu turun tidak diimbangi toleransi untuk masyarakat kecil. Jangan berharap imun naik, kalau rakyatnya di penjara dalam rumah. Salah satu cara agar tubuh tidak mudah terserang covid yakni meningkatkan imunitas tubuh. Bagaimana caranya meningkatkan imunitas jika pikiran tidak tenang, pikiran resah. Saya kira kebijakan pemerintah yang satu ini kontradiktif dengan apa yang diupayakan,” cetusnya.
Dana, berharap pemerintah meninjau kembali kebijakan terkait PPKM. “Pemda Banyuwangi sendiri juga jangan asal menurunkan aturan diatasnya karena kembali harus di korelasi kan dengan keadaan yang ada di Banyuwangi sesuai dengan kearifan dan kultur yang ada,” harapnya. (*)
Comment