Konferda–Konfercab PDI-P Jatim Jadi Momentum Evaluasi Organisasi dan Perumusan Arah Pembangunan

0 Komentar
Reporter : Panji Agira
FOTO: Ketua DPP PDI Perjuangan, MH Said Abdullah. (Ist/wartazone.com)

FOTO: Ketua DPP PDI Perjuangan, MH Said Abdullah. (Ist/wartazone.com)

SURABAYA, (WARTA ZONE) – PDI Perjuangan Jawa Timur menjadwalkan pelaksanaan konferensi daerah (konferda) dan konferensi cabang (konfercab) secara serentak pada 20–21 Desember 2025 di Surabaya. Kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda rutin organisasi, tetapi juga momentum evaluasi kepengurusan serta penentuan arah kebijakan partai di tingkat daerah dan cabang.

Konferda dan konfercab tersebut menandai berakhirnya masa bakti kepengurusan sebelumnya, sekaligus menjadi forum penetapan struktur kepemimpinan baru. Pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dilakukan melalui mekanisme berjenjang yang melibatkan struktur partai dari bawah hingga pusat.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Sumber Daya, MH. Said Abdullah, menyampaikan bahwa proses penjaringan kepemimpinan mengedepankan aspirasi kader di tingkat ranting, anak cabang, cabang, dan daerah, yang kemudian diselaraskan dengan pertimbangan strategis Dewan Pimpinan Pusat.

“Model ini dirancang agar kepemimpinan yang terpilih benar-benar memahami kebutuhan daerah, sekaligus sejalan dengan strategi nasional partai,” kata Said dalam keterangan tertulis, Selasa (16/12/2025).

Selain agenda organisatoris, forum konferda dan konfercab PDI-P Jatim juga diarahkan untuk merumuskan program strategis jangka menengah dan panjang. Menurut Said, Jawa Timur memiliki posisi penting dalam peta pembangunan nasional karena jumlah penduduknya yang besar dan didominasi usia produktif.

Ia menilai, besarnya potensi demografi tersebut harus dikelola melalui kebijakan yang tepat, terutama di sektor pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Meski angka partisipasi murni pendidikan menengah di Jawa Timur tergolong tinggi, Said menekankan pentingnya peningkatan keterampilan lulusan agar mampu bersaing di dunia kerja.

Dalam konteks itu, PDI-P Jatim mendorong pemerintah daerah dan DPRD untuk memperluas akses pendidikan tinggi melalui dukungan anggaran serta kemitraan dengan sektor swasta. Langkah tersebut diharapkan dapat menekan beban biaya pendidikan sekaligus membuka peluang karier bagi generasi muda.

Sebagai bagian dari agenda ekonomi kerakyatan, PDI-P Jatim juga merancang inisiatif Youth Venture Fund (YVF) yang ditujukan bagi generasi Z dan generasi alpha. Program ini direncanakan menjadi wadah pengembangan usaha rintisan berbasis kreativitas dan inovasi, dengan target puluhan ribu startup hingga 2030.

Di sektor industri, Said menilai Jawa Timur masih memiliki ruang besar untuk penguatan industri hilir guna memperluas lapangan kerja. Pengembangan kawasan industri di wilayah tengah Jawa Timur disebut sebagai peluang strategis yang perlu dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat kelas menengah.

Seluruh gagasan dan agenda tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam rapat kerja daerah dan rapat kerja cabang PDI-P se-Jawa Timur. Said menegaskan, partainya berkomitmen menghadirkan politik yang berbasis program nyata dan terukur.

“Politik harus diterjemahkan ke dalam kerja konkret yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” tutupnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment