SUMENEP, (WARTA ZONE) — Musyawarah Cabang (Muscab) ke-IV Ikatan Alumni PMII (IKA PMII) Sumenep, Madura, Jawa Timur berlangsung sukses dan lancar. Hasilnya, Ahmad Junaidi atau yang akrab disapa Jun Pelor menang secara aklamasi.
Pria yang juga merupakan aktivis Sumenep Corruption Watch (SCW) itu dipercaya oleh 25 Pengurus Anak Cabang (PAC) IKA-PMII se-Kabupaten Sumenep memimpin organisasi dengan lambang kubah terbalik bertabur bintang sembilan.
“Ke depan PMII ini harus mampu menempati berbagai posisi strategis,” ujar Ketua Devinitif IKA PMII Sumenep, Achmad Junaidi, saat diwawancara sejumlah media, Minggu (17/1/2021).
Di masa kepemimpinannya, Jun Pelor bertekad akan menyejahterakan seluruh kader dan alumni PMII di kabupaten berlambang kuda terbang. Tak hanya itu, ia juga bertekad akan membangun sekretariat permanen di tahun ini.
“Yang paling urgen adalah membangun sekretariat permanen bulan November ini harus terselenggara,” tegasnya.
Sebelumnya, proses pemilihan ketua alumni kaum pergerakan di Sumenep itu berjalan alot. Sejak pagi pembahasan tata tertib pemilihan sempat memanas hingga akhirnya muncul dan terpilih secara aklamasi satu nama, Jun Pelor untuk memimpin PC IKA-PMII Sumenep masa khidmad 2021-2026.
Muscab yang digelar dimasa pandemi COVID-19 itu tetep menjalankan amanah Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 tentang disiplin menjalankan protokol kesehatan (Prokes) guna mencegah penyebaran COVID-19.
Seluruh pengurus dan kader Ikatan Alumni PMII (IKA PMII) Sumenep yang hadir dalam kegiatan diwajibkan menggunakan masker, menjaga jarak dan disediakan hand sanitizer.
“Mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 3M itu adalah kewajiban bagi kita selaku warga pergerakan,” tegas Ketua Demisioner IKA PMII Sumenep masa khidmad 2015-2020, Joko Suhardi.
Pria yang juga merupakan jurnalis senior ini berharap dengan terpilihnya Junaidi Pelor, ke depan organisasi IKA-PMII Sumenep bisa lebih maju dan bisa memberikan sumbangsih untuk kemanusiaan.
“Mudah-mudahan IKA PMII Sumenep ke depan semakin maju dan berkembang,” harapnya. (*)
Comment