JEMBER, (WARTA ZONE) – Plafon atap kelas I SDN Suci 05 Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, tiba-tiba ambruk. Beruntung tidak ada korban jiwa saat kejadian proses belajar mengajar pada hari pertama masuk sekolah tersebut, Senin (17/7/2023).
“Tadi atapnya tiba-tiba ambruk di ruangan kelas 1, dan memang sudah lama rusaknya. Kebetulan tidak ada siswa juga waktu pembelajaran, karena kelas 1 pukul 10.00 WIB sudah selesai pembelajaran,” ucap Kepala SDN Suci 05, Martin Eni Susilowati saat dikonfirmasi di kantornya.
“Sehingga ketika mereka meninggalkan kelas, tidak sampai satu jam ambruk, untungnya tidak ada siswa-siswi,” sambungnya menjelaskan.
Kemudian, lanjut Martin, terkait kondisi ruangan kelas di SDN Suci 05 yang terletak di tengah Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan itu. Sudah banyak kerusakannya, mulai dari internit, rusuk, maupun penyangga atap.
“Mulai dari ruangan kelas 1-6, karena mestinya sudah harus masuk masa perbaikan atau renovasi,” ungkapnya.
Apalagi, kata kepala sekolah yang baru menjabat 6 bulan itu, karena keadaan yang belum memiliki dana untuk merehabilitasi. Maka belum ada perbaikan terkait kerusakan yang terjadi SDN Suci 05.
“Sehingga kami berharap nantinya kelas-kelas yang memang sudah tidak layak pakai, bisa diperbaiki. Bahkan sejak kepala sekolah sebelumnya sudah banyak yang rusak ruangan-ruangan kelas ini,” paparnya.
Lebih lanjut, Martin mengatakan untuk perbaikan ruangan kelas, pernah dilakukan sekitar 7 tahun yang lalu.
“Saat itu dari dinas dari dana DAK kalau tidak salah, sekitar tahun 2017. Kala itu Kepala sekolahnya Bu Munawarah, ada Tiga ruang kelas, yakni dari kelas 4-6 itu ada perbaikan. Tapi sekarang ya sama. Kondisinya juga rusak. Bahkan ruang kelas 6, atapnya pernah ambruk saat jam pelajaran. Untung siswa kami tidak pas dibawahnya,” ungkapnya.
Martin juga menambahkan, pihaknya berharap adanya bantuan untuk dilakukan perbaikan. Terlebih ia merasa khawatir jika terjadi atap ambruk saat proses belajar mengajar dilakukan.
“Kami ada dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), tapi itu tidak cukup untuk biaya perbaikan. Sangat tidak memungkinkan, jadi kami berharap adanya perhatian dari Diknas ataupun Pemkab Jember,” ujarnya.
Untuk langkah antisipasi, saat terjadi mendung dan hujan. Kata Martin, siswa-siswinya terpaksa dipulangkan lebih awal.
“Karena mengingat kondisi atap yang rusak dan sudah rapuh, kami khawatir atapnya jika terkena air sewaktu-waktu ambruk,” ucapnya.
Perlu diketahui, untuk jumlah keseluruhan siswa -siswi di SDN Panti 05 total ada 46 siswa. Diantaranya, kelas 1 ada 8 orang, kelas 2 ada 6 orang, kelas 3 ada 8 orang, kelas 4 ada 4 orang, kelas 5 ada 13 orang, dan kelas 6 ada 7 orang. (*)
Comment