Kamar Santri, Kalapas Bondowoso: Masuk Jadi Napi Keluar Jadi Guru Ngaji

0 Komentar
Reporter : Slamet Wahyudi

Foto: Bupati Bondowoso Salwa Arifin didampingi Kalapas saat meresmikan Kamar Santri.

BONDOWOSO, (WARTA ZONE) – Guna menghilangkan Stigma Warga Binaan yang kurang baik, Kepala Lapas II B Kabupaten Bondowoso membentuk Satu Kamar khusus warga binaan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kamar tersebut dinamai Kamar Santri, dimana kamar tersebut berisikan warga binaan sebanyak 24 orang. Hal itu sebagai bentuk keseriusan Lapas Bondowoso menjadikan warga Binaan lebih baik usai menjadi masa tahanan.

Kamar Santri itu diresmikan secara langsung oleh Bupati Bondowoso, Salwa Arifin usai menyerahkan remisi kepada ratusan warga binaan, di aula Lapas Bondowoso, Kamis (17/8/2023).

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan akan Berangkatkan Umrah Satu Guru Ngaji di Setiap Desa

Menurut Kalapas, Dian Artanto inisiasi Kamar Santri itu dibuat untuk menghilangkan prasangka buruk atau penilaian masyarakat terhadap narapidana maupun mantan narapidana sehingga masyarakat bisa menerima warga binaan yang telah bebas masa tahanannya nanti.

“Jadi kita konsepkan satu kamar yang kita beri nama Kamar Santri, kita filsafatkan “Masuk Jadi Narapidana, Keluar Jadi Guru Ngaji” (Makna Jeruji),” ungkapnya.

Kemudian, Dian memaparkan, bagi tahanan yang ingin masuk kedalam Kamar Santri bukan hal yang sulitnya, pada dasarnya, Kata Dian, Warga Binaan harus berkelakuan baik dan taat akan aturan yang ada.

Baca Juga:  Soroti Aturan Baru Pencairan Insentif Guru Ngaji, Bupati Bondowoso: uang sekecil itu kok ribet sekali

Disamping itu, Dian membeberkan Kamar Santri itu dibuat untuk wadah rehabilitasi sosial.

“Rehabilitasinya mereka harus puasa senin dan Kamis didalam,” ujarnya.

Dirinya mengakui, pihak Lapas tidaklah sendirian melakukan Rehabilitasi tahanan, akan tetapi pihak Lapas menggandeng Kemenag untuk memberikan Bimbingan dan Pendidikan keagamaan kepada Warga Binaan, sehingga nantinya setelah keluar dari tahanan bisa seutuhnya memegang teguh iman dan taqwa kepada sang pencipta.

“Kita disini menggandeng pihak Kemenag untuk memberikan Bimbingan, kemarin kita saring baru 24 orang yang masuk, yang kita ajarkan salah satunya pagi itu sholat dhuha berjamaah,” tutupnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment