SUMENEP, (WARTA ZONE) – Peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025 di Kabupaten Sumenep tidak sekadar menjadi ajang seremonial. Pemerintah daerah menegaskan momentum ini harus menjadi titik refleksi untuk memperkuat inovasi dan pemerataan sistem transportasi di seluruh sektor.
Wakil Bupati Sumenep, KH Imam Hasyim, menyampaikan bahwa pengembangan transportasi di daerah harus diarahkan pada sistem yang modern, ramah lingkungan, aman, serta inklusif.
“Momentum ini bukan hanya seremonial. Peringatan Harhubnas harus menjadi refleksi atas bakti kita di bidang transportasi. Mari memperkuat inovasi, kualitas layanan, dan membangun transportasi yang berkeadilan,” ujar Imam Hasyim, Selasa (17/9/2025).
Ia menegaskan, tema nasional Harhubnas tahun ini, “Bakti Transportasi untuk Negeri,” menggambarkan semangat gotong royong dalam memperkuat konektivitas di tingkat lokal maupun nasional.
Wabup Imam mencontohkan beberapa capaian yang telah dilakukan Pemkab Sumenep. Terminal Arya Wiraraja kini menjadi pusat layanan penumpang yang lebih representatif, sementara kehadiran empat operator ojek online telah memudahkan mobilitas masyarakat perkotaan.
Di sektor transportasi laut, Sumenep terus memperluas jangkauan rute. Saat ini kapal perintis telah membuka akses hingga ke Kalimantan, Flores, dan Jawa. Selain itu, Pemkab juga telah menyalurkan 83 alat deteksi kapal berbasis aplikasi “Si Kapal” guna meningkatkan keselamatan pelayaran bagi masyarakat pesisir.
Untuk transportasi udara, Bandara Trunojoyo tetap melayani penerbangan perintis ke Pagerungan dan Bawean, sekaligus menjadi pusat dua sekolah penerbangan. Pemerintah daerah juga tengah mengupayakan pembukaan kembali rute komersial ke Surabaya dan Jakarta, serta menyiapkan akses penerbangan baru menuju Masalembu.
“Keselamatan, keamanan, dan digitalisasi transportasi adalah kunci. Jika konektivitas merata, ekonomi daerah akan bergerak lebih cepat, dan pelayanan kepada masyarakat meningkat,” tegasnya.
Peringatan Harhubnas juga dimanfaatkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kalianget untuk memperkenalkan aturan baru bagi nelayan. Kini, kapal di bawah 7 Gross Ton (GT) diwajibkan memiliki e-pass kecil, dokumen digital yang menjadi syarat wajib untuk mendapatkan BBM bersubsidi.
Kepala KSOP Kalianget, Azwar Anas, menjelaskan bahwa e-pass kecil ini berbentuk kartu digital mirip ATM, sehingga lebih praktis dibandingkan dokumen kertas konvensional.
“E-pass kecil sekarang jadi persyaratan mutlak untuk membeli BBM subsidi. Tanpa itu, nelayan tidak bisa dilayani. Tahun ini sudah 100 e-pass kecil kami bagikan gratis, termasuk 100 life jacket,” ungkap Azwar.
Ia menegaskan, seluruh proses pembuatan dokumen tersebut gratis karena difasilitasi pemerintah. Azwar juga mengingatkan pentingnya kesadaran keselamatan di kalangan nelayan.
“Jangan hanya menyimpan jaket pelampung, tapi pakailah setiap kali melaut. Keselamatan adalah hal yang utama,” pesannya.
Dengan berbagai inovasi yang telah dan sedang dilakukan, Pemkab Sumenep menegaskan komitmennya menjadikan Harhubnas sebagai momentum untuk transformasi sistem transportasi daerah — dari darat, laut hingga udara — guna memperkuat konektivitas antarwilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kepulauan. (*)



Comment