JEMBER, (WARTA ZONE) – Bupati Jember Hendy Siswanto beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Jember, menggelar rapat koordinasi (Rakor) inflasi daerah, bertempat di Perum Bulog Cabang Jember, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Rabu (22/2/2023).
Diketahui, dalam Rakor tersebut dihadiri oleh sejumlah OPD, stakeholder dan tim ahli.
“Tadi disampaikan ketua BPS, bahwa antisipasi beberapa poin bukan soal
Beras dan minyak. Untuk beras, ada kenaikan harga sedikit, sedangkan minyak aman harganya. Cuma 2 komoditas ini perlu diwaspadai,” ucap Bupati Hendy saat dikonfirmasi usai menggelar rakor.
Untuk jember sendiri, lanjut Hendy, sekarang di akhir Februari sudah mulai panen dan Maret memasuki panen raya.
“Insya Allah nanti di bulan suci ramadhan sampai akhir idulfitri harga beras naik, dan banyak stok di Jember,” imbuhnya.
Sehingga, kata Hendy, di Kabupaten Jember Bulog harus menilik stok 500 ton. Sedangkan keberadaan stok di Bulog saat ini 300 ton, jadi perlu ada support untuk antisipasi.
“Dan itu tidak mengurangi harga, harganya tetap murah meskipun beras import. Cuma tadi saya katakan bahwa jangan sampai ada tambahan lagi, sudah cukup,” kata Hendy.
Terkait upaya penanganan inflasi, melalui program-program yang efektif dan tepat sasaran, adalah menjadi pokok bahasan utama dalam rapat. Terutama pada sektor ekonomi mikro, yang secara langsung mendorong pertumbuhan transaksi keuangan masyarakat.
Bupati Hendy menambahkan, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU).
“Serta telah disupport langsung oleh BUMN, untuk selanjutnya menetapkan satu harga grosir yang bisa membantu UMKM kita,” paparnya.
Kemudian selain operasi pasar untuk pengendalian inflasi, nantinya Pemkab Jember akan membuat suatu even selama satu bulan penuh di Alun-alun kota dan Kecamatan.
“Nanti kami akan membuka konter- konter sembako dengan harga standar untuk mengendalikan inflasi. Seperti bahan pokok telur, beras, minyak,” ujarnya.
Selain itu, Bupati Hendy juga meminta sinergi pentahelix untuk bisa berjalan secara lebih maksimal.
“Terlebih lagi, Kabupaten Jember termasuk dalam jajaran Kabupaten di Jawa Timur yang paling kuat menghadapi ancaman inflasi. Harapannya, hal ini dapat terus bertahan hingga ke penghujung tahun 2023,” ungkapnya. (*)
Comment