Internal Rusia Memanas, Hingga Ada Tuduhan Pengkhianatan

0 Komentar
Reporter : Helmy
Internal Rusia Memanas, Hingga Ada Tuduhan Pengkhianatan

Foto: Pasukan PMC Wagner tentara bayaran Rusia yang dipakai menginvasi Ukraina yang kini tengah mengalami ketidakharmonisan. (Instagram/great_warr)

WARTA ZONE – Perang antara Ukraina yang berupaya mempertahankan wilayahnya dari gempuran Rusia kini semakin memanas.

Bahkan sebelumnya dikabarkan bahwa pasukan Ukraina ada yang membelot dari medan perang hingga sebagian militer Zelenskyy tertangkap oleh tentara bayaran Rusia.

Akan tetapi tak berselang lama, baru-baru ini beredar tentang isu panas dalam internal Rusia hingga ada klaim pengkhianatan oleh petinggi Negeri Beruang Merah.

Hal itu dikarenakan oleh Yevgeny Prigozhin yang menuduh petinggi militer Rusia yang sengaja tidak menyuplai PMC Wagner di lapangan dengan amunisi.

Baca Juga:  Di Tengah Kecamuk Perang, Rumah Putin di Serang Dua Drone

Tudingan di atas tidak hanya berupa sangkaan pengkhianatan saja, menurut pemilik tentara bayaran PMC Wagner pihak Rusia juga enggan memberikan bantuan dari udara terhadap pasukannya yang melakukan operasi di wilayah Ukraina.

Masalah yang ditimpa PMC Wagner dibagikan oleh Yevgeny Prigozhin dalam pesan suara Telegramnya pada hari Selasa kemarin.

“Ada penolakan langsung yang terjadi (untuk upaya melengkapi prajurit Wagner). Ini bisa disamakan dengan pengkhianatan tinggi,” kata pemilik tentara bayaran PMC Wagner seperti dikutip wartazone.com dari unggahan Instagram great_warr pada Rabu (23/2/2023).

Baca Juga:  Sempat Dikabarkan Akan Mundur, Kini Wagner Group Bertahan di Medan Perang

Dengan tidak hadirnya masukan amunisi terhadap pasukan yang berada di lapangan, pemilik PMC Wagner memberikan kritikan terhadap kebijakan Menteri Pertahanan Federasi Rusia.

Bahkan ia menilai perintah yang diinginkan oleh petinggi Rusia yang meminta operasi di dua sisi berjalan efektif dari pada tentara Reguler Rusia sendiri.

“Kepala staf umum dan Menteri Pertahanan memberikan perintah kanan dan kiri, tidak hanya untuk tidak memberikan amunisi kepada Wagner Group tetapi juga tidak untuk membantunya dengan dukungan udara,” jelasnya.

Di samping itu, saat Presiden Amerika Serikat melakukan kunjungan ke Ukraina menyampaikan dukungannya bahwa Negeri Paman Sam itu akan mengucurkan dana sebesar Rp7,5 triliun.

Baca Juga:  Diam-diam Rusia Miliki Senjata Terbaru dengan Daya Tembak Mencapai 1.200 Meter

Bahkan saat menyampaikan pidatonya di Polandia, Joe Biden mengatakan bahwa Rusia tidak akan mendapat kemenangan di Ukraina. Pada saat itu Biden pun memberikan pujian atas tekad mitra NATO yang berada di pihak Zelenskyy. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment