SMA/SMK di Kabupaten Jember Laksanakan PTM, Guru Pastikan Murid Patuhi Prokes

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Caption: Bupati dan Wakil Bupati Jember, Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun), saat meninjau PTM di SMAN Jember, Senin (23/8/2021)

Caption: Bupati dan Wakil Bupati Jember, Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun), saat meninjau PTM di SMAN Jember, Senin (23/8/2021)

JEMBER, (WARTA ZONE) – Seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Jember telah melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Senin (23/8/2021).

Pembukaan PTM ini sesuai dengan aturan dalam Instruksi Mendagri Nomor 30 Tahun 2021, PPKM Level 3, 2, 1, diperbolehkan melaksanakan PTM. Sehingga yang berada dalam PPKM Level 3, termasuk Kabupaten Jember diperbolehkan untuk melaksanakan PTM.

Wakil Kepala Sekolah Humas SMAN 2 Jember Mariyana pelaksanaan PTM tersebut diperbolehkan hanya terisi 50 persen. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan tata tertib sekolah.

“Sekarang hari senin tanggal 23 Agustus 2021, hari pertama PTM terbatas Tahun Ajaran 2021/2022. Jadi sistemnya untuk siswa dengan nomer urut absen ganjil masuk satu minggu. Kemudian selanjutnya sama, siswa nomer urut absen genap masuk seminggu berikutnya. Begitu pula seterusnya,” ucap Mariyana, saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya.

Sehingga, kata Mariyana, di dalam kelas itu hanya boleh terisi 50 persen siswa. “Yang di presentasikan menjadi 15 sampai 18 siswa saja. Jadi kami tetap melakukan prokotol Covid bener-benar diterapkan dengan ketat,” ungkapnya.

Mariyana menjelaskan, saat siswa datang ke sekolah, mereka harus mematuhi protokol kesehatan.

“Pada saat masuk ke halaman sekolah itu, siswa harus sudah memakai masker, mencuci tangan, dan cek suhu otomatis yang sudah kami sediakan di depan halaman. Kemudian bisa langsung masuk ke kelasnya masing-masing,” ujar Mariyana.

Untuk jarak di dalam kelas, kata Mariyana, setiap bangku diberi jarak hanya satu orang.

“Satu meja untuk satu orang. Jadi sistemnya selama seminggu itu, satu meja itu hanya di tempati untuk siswa yang mempunyai nomer urut absen ganjil. Semisal, nomer absen 1, 3, 5, dan 7,” terangnya.

Kemudian untuk sarana dan prasarana sudah disediakan lengkap. Mulai dari menyiapkan tempat cuci tangan di depan kelas dan hand sanitizer.

Mariyana juga menambahkan, selama uji coba PTM ini pemberlakuan jam di sekolah hanya berlangsung selama 4 jam.

“Jadwal pelajarannya tetap sama, namun ada pengurangan jam pelajaran juga. Dimulai dari jam 7 sampai jam 11, cuma 4 jam saja. Jadi tiap pelajaran durasinya 25 menit dan tidak ada jam istirahat supaya tidak ada kerumunan,” paparnya.

Terkait vaksinasi pada siswa SMAN Jember, sudah mencapai 70 persen. “Untuk sisanya 300 siswa yang belum mengikuti vaksinasi. Namun demikian, kami akan mengupayakan untuk siswa-siswa ini mendapatkan vaksinasi semua,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment