J-HUR di Kecamatan Sukorambi, Bupati Ingatkan Harga Migor di Pasaran Jangan Dipermainkan

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
J-HUR di Kecamatan Sukorambi, Bupati Ingatkan Harga Migor di Pasaran Jangan Dipermainkan

Foto: Bupati Jember Hendy Siswanto saat meninjau bazar minyak goreng murah di sela kegiatan J-HUR Kecamatan Sukorambi, Jumat (25/3/2022).

JEMBER, (WARTA ZONE) – Lewat program Jember Hadir Untuk Rakyat (J-HUR), Bupati Jember Hendy Siswanto berkantor di Kecamatan Sukorambi. Melalui J-HUR, pihaknya menggelar acara bazar minyak goreng dengan harga lebih murah dari pasaran.

Dalam kegiatan bazar itu, Bupati mengingatkan dan menghimbau agar harga minyak goreng di pasaran jangan sampai dipermainkan.

Diketahui, untuk minyak goreng kemasan yang dijual di stand bazar itu seharga Rp 36 ribu dengan ukuran kemasan 2 liter.

Dari pantauan di lapangan, bazar minyak goreng Kantor Kecamatan Rambipuji itu. Pemkab Jember bersama dengan Bulog, menyediakan sebanyak 600 minyak goreng kemasan bagi warga sekitar.

Baca Juga:  Apel Hari Pertama Pasca Idul Fitri 1443 H, Bupati Jember Ingatkan Pegawai Soal Semangat Gotong Royong

“Dengan adanya bazar minyak goreng ini, diharapkan bisa sedikit membantu masyarakat,” ucap Hendy saat meninjau bazar minyak goreng murah dalam acara J-HUR, Jumat (25/3/2022).

Meskipun minyak goreng kemasan tidak lagi disubsidi, lanjut Hendy, pihaknya mengimbau agar tidak ada permainan harga.

“Begitupun minyak goreng curah, karena saya masih menemukan (harga minyak goreng curah) ada harga di atas HET (Harga Eceran Tertinggi). Karena kasihan masyarakat ini,” ungkapnya.

Diakui oleh Bupati Hendy, sejak harga minyak goreng kemasan dikembalikan pemerintah ke mekanisme pasar. Penjualannya tidak lagi ditentukan dengan aturan HET.

“Sehingga minyak goreng kemasan yang sebelumnya bisa didapatkan dengan harga Rp14 ribu per liter karena adanya subsidi, saat ini harganya kembali melambung ke angka Rp19 ribu hingga Rp24 ribu per liternya,” ujarnya.

Baca Juga:  Badan Usaha di Bondowoso Siap Ikut Kontestasi Paritrana Award 2022

“Dihapuskannya subsidi minyak goreng kemasan oleh pemerintah itu telah berlaku sejak 16 Maret,” sambungnya.

Pihaknya berharap, jangan sampai ada permainan dan akan diawasi secara ketat.

“Nah sekarang dengan kondisi minyak curah disubsidi. Saya harap jangan sampai ada permainan. Saya akan awasi betul untuk di Jember. Bahkan kalau perlu nanti akan saya tindak tegas bersama aparat penegak hukum jika menemukan adanya permainan harga,” tegas Bupati.

Di sela kegiatan bazar minyak goreng, salah seorang warga Kecamatan Rambipuji, Fitria mengatakan, sempat dikira minyak goreng kemasan yang dijual seharga Rp 14 ribu per liter.

Baca Juga:  Tim Pemadam Kebakaran Jember Evakuasi Sarang Tawon Berukuran 30 CM

“Ternyata dua literan harganya Rp 36 ribu. Tapi tidak apa-apa, alhamdulillah dapat harga lumayan. Lebih murah dari pasaran,” ujarnya.

Diakui oleh perempuan yang sehari-hari sibuk sebagai ibu rumah tangga itu. Ia menyampaikan, untuk minyak goreng kemasan sudah banyak tersedia di pasaran.

“Tapi ya gitu, harganya naik drastis. Untuk minyak goreng kemasan, sampai Rp48 ribu untuk ukuran 2 liter. Mahal banget,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment