Melihat Peran Emil dalam Penurunan Angka Kemiskinan di Jatim Versi BPS

0 Komentar
Reporter : Muhammad Amin
Direktur Eksekutif IndoPublika, Asip Irama, Penurunan Angka Kemiskinan Jatim, BPS, Badan Pusat Statistik, Khafifah-Emil, Wagub Emil Elistianto Dardak, Mantan Bupati Trenggalek,

Foto: Direktur Eksekutif IndoPublika, Asip Irama. (Foto for wartazone.com)

JAKARTA, (WARTA ZONE) – Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut Jawa Timur menjadi Provinsi dengan porsentase penurunan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia periode Maret hingga September 2021.

Angka penurunan kemiskinan Jawa Timur pada periode tersebut mencapai 313,13 ribu jiwa dan berhasil mengoreksi jumlah porsentase masyarakat miskin dari 11,40 persen menjadi 10,59 persen.

Angka itu sekaligus menjadi kontribusi Jawa Timur dalam menekan jumlah kemiskinan nasional sebesar 30,13 persen.

Tentu saja, capaian ini begitu berharga tidak hanya karena isu kemiskinan menjadi centra yang berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan publik Jatim, tetapi juga menjadi legitimasi dan bukti konkret keberhasilan kepemimpinan Khafifah-Emil sejauh ini.

Meski begitu, prestasi menurunnya angka kemiskinan Jatim tidak melulu kerja Khafifah, tetapi juga kontribusi Emil melalui kolaborasi dan aksi.

“Emil Elistianto Dardak hadir tidak hanya sekadar sebagai support system Khafifah, tetapi juga memiliki kontribusi penting, utamanya pada agenda-agenda krusial Jawa Timur melalui lanskap ide dan gagasan mudanya,” kata Direktur Eksekutif IndoPublika, Asip Irama. Rabu, 26 Januari 2022 dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi wartazone.com.

Baca Juga:  Resmikan Pelatihan FKP Regsosek BPS, Bupati Hendy Harap Data Kemiskinan di Jember Dimaksimalkan

Hal tersebut, lanjut Asip, menjadi wajar mengingat background Emil sebagai figure muda cendekia yang mengenyam pendidikan hingga ke luar negeri.

Mantan Bupati Trenggalek eks politisi PDIP yang kini kandidat kuat Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur ini memang memiliki magnet positif untuk mendukung agenda dan paket kebijakan pemerintah Jawa Timur.

Sehingga, keberhasilan dan prestasi yang diperoleh di Jawa Timur tentu tidak bisa lepas dari andil konstruktif Emil, termasuk dalam menekan angka kemiskinan Jatim dari waktu ke waktu.

Pengalaman politik Emil dan karir professional yang diemban sebelumnya menjadi modal kuat untuk menyusun program dan regulasi demi membangun Jatim sejahtera.

Konsep Nawa Bhakti Satya yang disusun Khafifah-Emil untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Jatim secara adil dan merata, setidaknya mulai terlihat sejak keduanya mulai memimpin pada 2019.

Baca Juga:  Tiga Tahun Terakhir, Angka Kemiskinan di Sumenep Turun Signifikan

Hal tersebut dapat dibaca dari pertumbuhan ekonomi Jatim yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Berdasarkan angka BPS, faktor yang memengaruhi kemiskinan Jatim menurun adalah pertumbuhan ekonomi yang membaik. Ekonomi Jawa Timur sampai Triwulan III-2021 meningkat sebesar 3,20 persen,” urai pemuda kelahiran pulau Giliraja Sumenep.

Sosok Emil yang juga santer digadang menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur itu terlihat begitu luwes dan ‘cekatan’ mendampingi masyarakat, utamanya kalangan miskin pinggiran, untuk melakukan terobosan kebijakan.

Karena itu, Emil memang concern mengidentifikasi disparitas kemiskinan di perkotaan dan pedesaan. Selain memang memiliki latar sosiologis yang berbeda, disparitas pedesaan dan perkotaan sejauh ini di Jawa Timur memang cukup mencolok.

Emil tampak terlihat fokus mengentaskan angka kemiskinan agro sebagai derivasi dari jumlah masyarakat miskin di pedesaan. Program tersebut, melalui data BPS, telah berhasil.

Porsentase penduduk miskin pedesaan pada Maret 2021 sebesar 15,05 persen, turun menjadi 13,79 persen pada September 2021. Begitu pula, anka penduduk miskin perkotaan pada Maret 2021 sebesar 8,38 persen, turun menjadi 7,99 persen pada September 2021.

Baca Juga:  Tiga Tahun Terakhir, Angka Kemiskinan di Sumenep Turun Signifikan

Penurunan angka kemiskinan Jatim tentu saja berbanding lurus dengan turunnya angka ketimpangan berdasarkan indeks gini ratio. Pada periode Maret hingga September 2021, gini ratio Jatim turun 0,010 dari 0,374 menjadi 0,364. Hal tersebut tentu saja selaras dengan program Khafifah-Emil untuk mewujudkan visi-misi Jatim sejahtera.

Karena itu, keberhasilan dan capaian pemerintah Jawa Timur bukan karena kerja Khafifah an sich, tetapi juga sosok Emil yang memang punya pengalaman dan rekam jejak positif dalam mewujudkan sistem pemerintahan good governance.

“Khafifah-Emil adalah satu paket yang tidak mudah dilepas masing-masing kontribusinya. Sebagai pasangan politik, Khafifah-Emil berhasil memadukan dua kecakapan figure yang terbukti berhasil memimpin Jawa Timur sejauh ini,” tandas Asip. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment