SUMENEP, (WARTA ZONE) – Kegiatan vaksinasi massal dalam upaya pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak. Vaksinasi massal sudah dilakukan kendati jatah vaksin yang diperoleh cukup terbatas.
Berdasarkan penuturan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri acara pengabdian masyarakat yang dikemas dengan Bakti Kesehatan dan Bakti Sosial di Pantai Slopeng Kabupaten Sumenep Madura. Rabu, 22 Juni 2022 lalu, kebutuhan vaksin di Jatim diperkirakan mencapai 10.5 juta.
Jatah awal yang dimungkinkan diterima Pemprov Jatim 1.5 juta. Namun yang turun baru seribu vaksin. “Dan sudah habis terdistribusi semua,” ujarnya.
Saat ini, pihaknya masih menunggu datangnya vaksin PMK susulan untuk mengatasi wabah yang menimpa hewan ternak di sejumlah daerah di Jawa Timur.
“Vaksin PMK ini impor, harus terkonfirmasi dalu pada lembaga Internasional, tidak bisa beli sendiri-sendiri ya,” imbuhnya.
Upaya mempercepat memenuhi kebutuhan vaksin PMK di Jawa Timur, mantan Mensos RI ini telah mengusulkan agar dilakukan revisi Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) 31 tahun 2022, karena substansi dari Inmendagri itu adalah pergeseran APBD.
“Kami menunggu proses revisi ini, supaya prosesnya disesuaikan dengan kondisi mendesak seperti pada penanganan pandemi covid-19,” urainya. (*)
Comment