Oleh: Andhika Wahyudiono*
Gaya hidup frugal living belakangan ini semakin mencuat popularitasnya, terutama setelah pandemi global melanda dunia.
Di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian ini, masyarakat semakin menyadari betapa pentingnya memiliki dana darurat daripada menghabiskan uang untuk gaya hidup yang konsumtif.
Pandemi telah memberikan banyak pelajaran bagi banyak orang untuk menjadi lebih bijaksana dalam mengelola kondisi finansial mereka, menyadari seberapa besar tabungan pensiun yang mereka miliki, dan seberapa kokoh pondasi keuangan mereka dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Menurut laman DJKN Kementerian Keuangan yang dikutip pada Sabtu, 22 Juli 2023, frugal living dapat diartikan secara sederhana sebagai gaya hidup hemat atau irit dalam pengeluaran. Tujuannya adalah untuk bisa menabung lebih banyak, meskipun oleh sebagian orang dianggap sebagai perilaku yang pelit.
Namun, sebenarnya konsep frugal living tidak sesederhana itu. Frugal living melibatkan lebih dari sekadar menghemat uang. Lebih dari itu, frugal living merupakan tentang cara bijaksana mengalokasikan dana yang dimiliki dengan kesadaran penuh, didukung oleh pertimbangan dan analisis yang baik, serta dilandasi oleh strategi untuk mencapai tujuan keuangan masa depan yang jelas.
Seorang praktisi frugal living akan lebih memilih untuk memasak makanan sehat di rumah daripada membeli makanan di luar, mereka akan memilih produk lokal berkualitas tanpa perlu mengikuti merek-merek terkenal, dan tidak terobsesi dengan mode atau gadget terbaru yang terus berubah.
Bagi mereka, kualitas hidup diukur dengan standar yang mereka tetapkan sendiri, dan mereka tidak terpengaruh oleh pendapat orang lain, karena mereka menyadari bahwa perilaku ini merupakan langkah menuju pencapaian tujuan keuangan jangka panjang yang telah mereka tetapkan.
Tak hanya relevan bagi masyarakat umum, konsep frugal living juga sangat berlaku bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan penghasilan tetap setiap bulannya. Menerapkan frugal living membantu ASN untuk menjadi lebih bijaksana dalam mengelola keuangan mereka, memastikan bahwa setiap pengeluaran memiliki tujuan yang jelas dan mendukung pencapaian tujuan finansial mereka.
Frugal living adalah sebuah konsep gaya hidup hemat yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan dengan bijaksana. Bagi mereka yang ingin menerapkan frugal living, terdapat beberapa langkah praktis yang dapat diikuti untuk mencapai tujuan keuangan yang lebih baik.
Langkah pertama dalam menerapkan frugal living adalah dengan menetapkan tujuan keuangan yang jelas dan realistis. Hal ini menjadi langkah awal yang penting, karena dengan mengetahui tujuan keuangan yang ingin dicapai, seseorang akan lebih mudah mengalokasikan dana dengan tepat dan mengarahkan upaya untuk menghemat dan menabung dengan lebih bermakna.
Tujuan keuangan bisa berupa mengumpulkan dana pernikahan, membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak, merencanakan pensiun dini, atau bahkan memastikan adanya dana darurat yang mencukupi.
Selanjutnya, analisis kebutuhan versus keinginan menjadi langkah kunci berikutnya dalam menerapkan frugal living. Banyak orang sering kali terjebak dalam pengeluaran untuk memenuhi gaya hidup yang berlebihan, sehingga berakhir menghabiskan lebih banyak uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak begitu diperlukan.
Dengan melakukan analisis ini, seseorang dapat lebih fokus pada memenuhi kebutuhan yang sesungguhnya, mengurangi pemborosan, dan menjadi lebih bijaksana dalam pengeluaran.
Hindari utang konsumtif juga menjadi hal penting dalam frugal living. Memutuskan untuk membeli barang-barang konsumtif yang mungkin tidak sepenuhnya dibutuhkan dengan cara berutang hanya akan menimbulkan masalah keuangan di masa depan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari kebiasaan buruk ini dan lebih mengutamakan pembelian yang sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan.
Selanjutnya, dalam menerapkan frugal living, kita perlu menetapkan diri untuk tidak terpengaruh oleh tren konsumtif yang terjadi di sekitar kita. Frugal living mengajarkan kita untuk tidak terlalu tergoda untuk selalu mengikuti perkembangan tren mode, gadget terbaru, atau barang-barang lain yang hanya memberikan kepuasan sesaat. Dengan menghindari dorongan untuk terus berbelanja dan mengikuti tren konsumerisme, kita dapat menjaga keseimbangan keuangan dan menghindari pemborosan yang tidak perlu.
Terakhir, frugal living mengajarkan kita untuk memiliki pandangan yang lebih luas tentang kehidupan dan masa depan. Ini bukan hanya tentang hidup untuk saat ini saja, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih baik.
Dengan mengelola keuangan secara bijaksana, kita dapat memberikan perlindungan finansial bagi anak-anak kita dan generasi penerus. Selain itu, frugal living juga merupakan salah satu bentuk kontribusi kita dalam menjaga keberlanjutan bumi ini.
Dalam kesimpulannya, frugal living adalah sebuah gaya hidup yang mengajarkan kita untuk mengelola keuangan dengan lebih bijaksana. Dengan menetapkan tujuan keuangan yang jelas dan realistis, melakukan analisis kebutuhan versus keinginan, menghindari utang konsumtif, menetapkan diri untuk tidak terpengaruh oleh tren konsumtif, dan memiliki pandangan yang lebih luas tentang masa depan, kita dapat mencapai keuangan yang lebih stabil dan lebih berarti.
Frugal living bukan hanya sekadar menghemat uang, melainkan juga tentang memberikan arti yang lebih dalam bagi kehidupan kita dan lingkungan di sekitar kita. ***
Comment