JEMBER, (WARTA ZONE) – Pembangunan infrastruktur dasar di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) melibatkan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Salah satunya PT Adhi Karya yang sampai saat ini Adhi Karya memegang empat kontrak pembangunan infrastruktur IKN Nusantara, antara lain 22 Tower untuk Hunian Pekerja Konstruksi IKN, Pelindung Fender Jembatan Pulau Balang, Jalan Tol Seksi 3A Segmen Karangjoang-KTT Kariangau, dan terbaru, ialah Rumah Tapak Kedinasan di IKN Nusantara.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak saat memberikan sosialisasi “BUMN Karya Berkontribusi dalam Pembangunan IKN” di Jember, Sabtu (28/01/2023).
DPR RI fraksi PKS yang menghadirkan 100 peserta terutama dari kalangan pegiat ekonomi muda di Jember, Jawa Timur.
Pada proses pelaksanaannya, lingkup pekerjaan Adhi Karya meliputi, perencanaan dan perancangan, pekerjaan konstruksi dan infrastruktur kawasan, seperti rumah tapak, penataan kawasan untuk fasilitas umum dan sosial, serta prasarana dan sarana kawasan.
BUMN Konstruksi yang berdiri sejak 1960 itu merupakan hasil nasionalisasi perusahaan Belanda yang sudah banyak mewarnai Indonesia melalui pembangunan gedung-gedung dan konstruksi bersejarah di tanah air.
“Sejumlah karya konstruksi monumental yang hingga kini masih dipergunakan antara lain Stadion Utama Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional (Monas), Jembatan Barito, dan Jembatan Suramadu,” kata Anggota Komisi VI DPR RI.
Di paparkan DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur IV yang meliputi Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember, perusahaan pelat merah yang mengusung tagline Beyond Construction itu bergerak di empat lini bisnis utama yaitu engineering dan konstruksi, properti dan hospitaliti, manufaktur, investasi dan konsesi.
“Adhi Karya juga berkecimpung dalam pengadaan barang dan jasa hotel, fasilitas kereta api, serta EPC (Engineering, Procurement, dan Construction),” cetus Amin Ak.
Bappenas menyampaikan bahwa kebutuhan investasi IKN sebesar Rp 460 triliun, terdiri dari investasi senilai Rp 265,1 triliun untuk membangun sejumlah infrastruktur pendukung, seperti gedung, rumah aparatur sipil negara (ASN)/Polri/TNI, fasilitas pendidikan serta kesehatan.
Kemudian Rp 160,2 triliun untuk fasilitas sarana dan prasarana, Rp 32,7 triliun untuk pembangunan gedung legislatif, eksekutif, dan yudikatif, serta kebutuhan untuk pengadaan lahan senilai Rp 8 triliun.
Amin berharap BUMN bias meningkatkan kinerjanya sehingga bias memberikan manfaat lebih besar bagi negara dan masyarakat.
Kontribusi BUMN antara lain sumbangan terhadap Produk Domestic Bruto (PDB) maupun Produk Domestic Regional Bruto (PDRB), Penambahan Lapangan Kerja, Peningkatan Pajak dan Dividen.
Pembangunan jalan tol Seksi 3A Segmen Karangjoang-KTT Kariangau oleh Adhi Karya juga bisa mempercepat konektivitas wilayah dan distribusi barang yang semakin lebih mudah dan cepat. Juga dapat menghasilkan multiplier effect salah satunya, penyerapan tenaga kerja di daerah sekitar pembangunan.
Selain proyek ruas jalan tol, Adhi Karya juga mengerjakan Hunian Pekerja Konstruksi di IKN, Pembangunan ini menggunakan Teknologi Modular yang merupakan karya anak bangsa, Konstruksi Rumah Susun dengan menerapkan teknologi fabrikasi hunian modular dapar membuat proyek hunian untuk pekerja Konstruksi lebih cepat dibangun serta layak huni.
Direncanakan rusun tersebut terdiri dari 22 tower, memiliki 4 lantai yang dapat menampung 17.000 pekerja atau minimal 15.600 tenaga kerja.
“Fasilitas yang disediakan nantinya mencakup meubelair, unit kesehatan, kantin, toko, tempat ibadah, dan building management,” pungkasnya. (*)
Comment