Berbagi Berkah Ramadan, Lazisnu Giliraja Santuni Anak Yatim dan Dhuafa

0 Komentar
Reporter : Zainal Arifin
Berbagi Berkah Ramadan, Lazisnu Giliraja Santuni Anak Yatim dan Dhuafa

Foto: Foto bersama Roisul Jamil (kanan baju putih) dan penerima santunan yang diselenggarakan oleh Lazisnu Giliraja.

SUMENEP, (WARTA ZONE) — Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting Sumenep berikan santunan kepada 70 anak yatim.

Untuk menunjukkan keberadaan eksistensinya di pulau Giliraja, Lazisnu Giliraja juga memberikan santunan kepada
40 Guru ngaji dan 200 dhuafa berupa bingkisan beras dan amplop.

Roisul Jamil, Ketua Lazisnu Giliraja mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan program prioritasnya. Sehingga untuk merealisasikan itu anak yatim, guru ngaji, dan kaum dhuafa dihadirkan untuk menerima santunan.

“Hari ini kami mendatangkan sebanyak 70 anak yatim, 40 guru ngaji dan 200 dhuafa di Kantor MWC NU Giliraja atau rumah sedekah. Ini program prioritas kami kepada anak yatim, guru ngaji dan dhuafa se pulau Giliraja,” ucapnya kepada wartazone.com. Kamis, (18/04/2022).

Baca Juga:  Praktisi Hukum Muda Sumenep Pastikan Nilai Akhir 8 Bacalon Pilkades Bilis-bilis Tak Berubah

Untuk mencairkan santunan, Lazisnu Giliraja juga menggandeng beberapa donatur untuk membantu meringankan beban masyarakat.

Dengan terselenggaranya kegiatan itu, Roisul Jamil berharap kedepannya kegiatan sosial semacam itu terus berkelanjutan.

Adapun santunan sosial yang diberikan telah diusahakan tersalurkan pada orang yang layak menerima bantuan.

“Kami sangat bersyukur bisa membantu sesama umat, terutama kepada anak yatim, fakir miskin, dhuafa, dan orang-orang yang membutuhkan bantuan,” ungkap Jamil sapaan akrabnya.

“Insya Allah tersalurkan kepada masyarakat yang memang membutuhkan,” tandasnya mengakhiri.

Baca Juga:  Sepanjang 2024 Puluhan ASN Pemkab Sumenep Langgar Disiplin, Didominasi Kasus Perselingkuhan

Perlu diketahui bahwa kegiatan itu merupakan program unggulan Pengurus Cabang Nahdatul ulama Sumenep yang disebut Sumenep “Menyapa”. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment