BONDOWOSO, (WARTA ZONE) – Dalam rangka penanganan stunting di Jawa Timur, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Propinsi Jawa Timur fasilitasi pembimbingan pengembangan dan penguatan penyiapan pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan dalam pencegahan stunting.
Kegiatan itu berlangsung di Hotel Grand Padis, tepatnya di Jln. A Yani no 28 Kelurahan Badean, Kecamatan Kota, Kabupaten Bondowoso pada hari Kamis, (28/07/2022).
Acara tersebut dihadiri oleh beberapa pihak diantaranya, Kepala Dinas sosial Anisatul Hamidah, Kepala Bidang (Kabid) Keluarga Berencana dan Keluarga Kesehatan Pengendalian Penduduk (KBKS Dalduk) Untung Kuzairi, Kepala DP3AK Dra Restu Novi Widiani, dan dr Muhammad Ali Shodikin selaku pakar stunting di Kabupaten Bondowoso.
Kepala Dinas sosial Kabupaten Bondowoso Anisatul Hamidah menyampaikan terima kasih kepada DP3AK atas terselenggaranya acara tersebut.
“Jadi saya mengucapkan banyak terimakasih kepada DP3AK Jawa timur yang telah memfasilitasi acara ini,” kata Anisatul Hamidah.
Pihaknya berharap keterlibatan dari semua pihak untuk percepatan penurunan stunting, terutama di Kabupaten Bondowoso.
“Mari kita bersama sama karena percepatan penurunan stunting ini bukan hanya tanggung jawab kami saja tapi juga semua OPD, stack holder, dan juga ormas,” lanjutnya.
Tak hanya itu, wanita yang akrab disapa Bu Anis juga menjelaskan bahwa saat ini Bondowoso telah mencapai angka 37 persen kasus stunting dan ditargetkan pada tahun 2024 nanti turun menjadi 21 persen.
“Tapi kalau untuk Bondowoso sesuai dengan target nya Jawa timur kita harus ada di angka 21 persen pada tahun 2024,” tegasnya.
Anis menambahkan, untuk mencapai target itu pihaknya akan melakukan beberapa upaya, diantaranya verivikasi dan validasi (Verval) keluarga berpotensi stunting, lokakarya dan penanggulangan pernikahan dini.
“Kami akan melakukan verval keluarga berpotensi stunting, lokakarya dan penanggulangan pernikahan dini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Bondowoso saat ini berada di posisi ketiga terbanyak stunting di Jawa Timur dengan angka 37 persen penderita stunting. (*)
Comment