Mudik dan Terpaksa Melahirkan di Luar Kota, Pelayanan BPJS Kesehatan Dinilai Beri Manfaat

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Foto: Nur Imatus Safitri (30) harus menjalani proses melahirkan saat perjalanan mudik lebaran.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Seorang warga Jember bernama Nur Imatus Safitri (30) harus menjalani proses melahirkan saat perjalanan mudik.

Peristiwa itu terjadi, saat perempuan yang akrab disapa Fitri itu perjalanan pulang ke rumah orang tuanya di Daerah Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Senin (3/4/2023) kemarin.

Fitri menceritakan, terkait perjalan mudik yang dilakukan. Selain bertujuan untuk berlebaran di kota kelahiran, dirinya juga sengaja ingin menjalani proses persalinan di rumah orang tuanya.

Namun karena mendadak ada keluhan nyeri pada perut, dan harus menjalani tahapan operasi caesar. Fitri sempat khawatir dengan proses persalinan yang akan dijalani.

Tapi dengan menjadi anggota BPJS Kesehatan, kata Fitri, dinilai bermanfaat. Pasalnya untuk mendapat layanan kesehatan, terlebih kondisi darurat, bisa dilakukan dimana saja.

Baca Juga:  Pesan Bupati Jember untuk Warga yang Hendak Mudik

“Jadi kemarin itu, saya sedang perjalanan ke Banyuwangi. Pulang ke rumah orang tua di Kalimati, Banyuwangi. Sebenarnya saya mudik ini, juga ingin melahirkan di tempat asal saya Muncar, Banyuwangi,” kata Fitri saat dikonfirmasi di rumahnya, Rabu (5/4/2023).

Saat sampai di tempat asalnya, lanjut Fitri, dirinya merasakan ada nyeri di perut. Karena khawatir dengan kondisi kandungannya yang kebetulan sudah masuk 9 bulan.

Fitri pun bersama suaminya diantar berangkat ke RSU Bakti Mulia MMC Muncar, Banyuwangi.

“Ternyata dari pemeriksaan dokter, ada lilitan tali pusar di leher bayi saya. Oleh dokter disarankan untuk melakukan operasi caesar. Saat itu saya tidak langsung mengiyakan (untuk operasi). Saya izin pulang dulu, untuk bersama suami berunding dengan keluarga. Selain itu juga memikirkan biaya persalinan yang bisa mencapai belasan juta,” ujarnya.

Tapi saat berdiskusi dengan dokter kandungan di rumah sakit itu, lanjutnya, Fitri ditawari untuk memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan.

Baca Juga:  Jajanan Suwar Suwir Khas Jember, Diminati Pemudik dan Jadi Oleh-Oleh Lebaran

“Jujur saya awalnya ragu, karena ya banyak rumor negatif gitu. Tapi ini malah dari dokter dan rumah sakit yang menawarkan. Bahkan saya juga baru tahu. Jika pelayanan BPJS Kesehatan tidak hanya dilayani di kota asal. Contoh saya warga Jember, jadi dengan kita jadi anggota (BPJS Kesehatan). Semisal posisi di luar Jember. Tetap bisa mendapat layanan kesehatan. Apalagi kondisi yang saya alami sifatnya darurat,” ujarnya menjelaskan.

Dengan adanya informasi yang dinilai bermanfaat itu. Fitri pun menjalani proses kelahiran lewat operasi caesar di rumah sakit Banyuwangi.

“Saya operasi caesar hari Senin malam (3/4) kemarin. Alhamdulillah hari ini sudah pulang bersama bayi saya,” katanya.

Baca Juga:  Lebaran Ketupat, Puncak Lanjari Soddara Siap Manjakan Pengunjung

Cara memakai layanan BPJS Kesehatan saat kondisi darurat, Fitri menjelaskan, pertama melakukan pemeriksaan lewat IGD (Instalasi Gawat Darurat).

“Selanjutnya menjalani tahapan operasi, dengan layanan BPJS Kesehatan. Intinya meskipun Faskes (Fasilitas Kesehatan) saya di Jember. Karena darurat, keanggotaan BPJS kesehatan bisa dipakai dimana saja. Sudah saya buktikan sendiri, saya dibantu dan Alhamdulillah sampai selesai perawatan,” tuturnya bercerita.

“Saya menilai BPJS Kesehatan optimal layanannya. Alhamdulillah bermanfaat jadi anggota BPJS Kesehatan. Meskipun di luar kota masih dapat dipakai keanggotaannya. Saya keluar rumah sakit dan boleh pulang hari ini. Semua biaya menjadi tanggung jawab BPJS Kesehatan. Saya tidak mengeluarkan biaya sepeser pun,” ujarnya menambahkan. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment