Dinilai Berdampak Maksimal, Anggota DPRD Sumenep Apresiasi Pola Ternak Sapi dengan Pakan Silase Jagung

0 Komentar
Reporter : Panji Agira

Foto: Anggota DPRD Kabupaten Sumenep H. Masdawi bersama Dandim 0827/Sumenep Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi, saat meninjau perkembangan tanaman jagung.

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Anggota DPRD Kabupaten Sumenep H. Masdawi mengapresiasi kinerja Dandim Sumenep untuk meningkatkan ketahanan pangan di Sumenep.

Hal itu disampaikan anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sumenep itu saat meninjau pola peternakan sapi, perkembangan tanaman jagung dan pabrik silase di tiga kecamatan, bersama Dandim 0827/Sumenep Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi.

“Tujuan Dandim Sumenep ini untuk menyejahterakan petani, jadi harapannya para petani di Sumenep mengubah mindset, ikut bergabung tanam jagung,” terangnya. Jum’at (05/05/2023).

Politisi senior partai Demokrat ini menilai, langkah Dandim melakukan tanam pendek, hasilnya pun maksimal. “Jadi ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di sini,” ungkapnya.

Baca Juga:  Dorong Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Anggota DPRD Sumenep Samieoddin: jika kesehatan bagus, aktivitas berjalan mulus

Pada kesempatan itu juga rombongan meninjau pabrik silase di Desa Kertasada Kalianget untuk melihat prosesnya hingga pengemasannya.

H. Masdawi, dan pemilik ternak H. Helmi didampingi Danramil 0827/08 Ganding Kapten Cpl Harry Prastowo, melakukan peninjauan di wilayah Kecamatan Lenteng, Kecamatan Ganding dan Kecamatan Kalianget.

Pertama, rombongan berkunjung ke peternakan sapi milik H. Helmi di Desa Lenteng Timur, Kecamatan Lenteng.

Di sana rombongan meninjau perkembangan sapi dengan pola pakan silase. Selain juga meninjau pengolahan pemanfaatan kotoran sapi untuk pupuk organik.

Dandim Donny Pramudya Mahardi mengatakan, terdapat perbedaan yang signifikan sapi yang menggunakan pakan silase.

Baca Juga:  Pom Mini dan Toko di Sumenep Ludes Terbakar

“Kita lihat sendiri, sapi di sini gemuk-gemuk artinya memang silase jagung kualitasnya bagus serta tahan lama jadi sangat cocok untuk ternak, kotorannya pun bisa digunakan pupuk di lahan jagung,” ungkapnya.

Selanjutnya, Donny meninjau perkembangan jagung di Desa Bataal Timur, Kecamatan Ganding di lahan milik Kis Hariyanto, usia tanam 80 hari di lahan seluas 2 hektar.

Donny mengapresiasi perkembangan jagung untuk silase dikarenakan sesuai target, yaitu batang, daun, dan buahnya maksimal. Bahkan pemasarannya lebih baik daripada pipil.

Baca Juga:  Jadi Pengedar Narkoba, Oknum Anggota DPRD Sumenep Terancam Hukuman Seumur Hidup

“Dengan jagung yang sama saya yakin lebih untung silase, karena panen lebih cepat, lebih murah panennya dan harganya pun lumayan,” ujar Donny.

Berkaitan pola tanam jagung silase, Dandim berharap masyarakat setempat bisa memanfaatkan potensi lahan seperti di Ganding yang bisa dikembangkan untuk jagung silase.

“Kita bisa lihat dengan pola tanam yang kita pakai sekarang hasilnya maksimal, karena di Sumenep sendiri mempunyai tradisi tanam jagung yang kuat, selain bibitnya bagus, kita juga terapkan pola tanam yang baik,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment