Polisi Amankan Pelaku Begal Payudara di Jember, Bagian Tubuh Ini Juga Jadi Incaran Puaskan Syahwat

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Caption: Terduga pelaku begal payudara saat diinterogasi oleh polisi di Mapolsek Mayang, Minggu (12/9/2021).

Caption: Terduga pelaku begal payudara saat diinterogasi oleh polisi di Mapolsek Mayang, Minggu (12/9/2021).

JEMBER, (WARTA ZONE) – Unit Reskrim Polsek Mayang Dan Unit Remob Timur Polres Jember, berhasil meringkus THL (22) warga Dusun Krajan, Desa Sumberkejayan, Kecamatan Mayang, Minggu (12/9/2021).

Sekitar pukul 7 pagi, penangkapan terduga pelaku teror begal payudara tersebut dilakukan di pasar burung di Kecamatan setempat.

Kapolsek Mayang, Iptu Bejul Nasution, saat dikonfirmasi mengatakan, teror begal payudara tersebut terjadi selama kurun waktu sebulan belakangan.

“Pelaku itu melakukan aksinya di jalan. Dengan cara membuntuti calon korbannya dan mengendarai motornya. Sasarannya yaitu perempuan yang hendak mau berangkat bekerja, mau ke pasar,” ucap Bejul saat dikonfirmasi di Mapolsek Mayang.

“Setelah itu, melihat sasarannya (perempuan) itu naik motor sendirian, pelaku mengejar dan memepet korban. Kemudian memaksa dan langsung meremas payudara korban menggunakan tangan kirinya. Setelah meremas, pelaku ini langsung kabur begitu saja. Begitu seterusnya,” sambungnya.

Dalam melakukan aksinya, lanjut Bejul, pelaku mengendarai motor yamaha vega ZR warna merah tanpa plat nomor. Kemudian memakai jaket.

Baca Juga:  Gadis 17 Tahun Asal Pakusari Jember Jadi Korban Begal Payudara Saat Pulang Ambil SKL

Saat diamankan polisi, pelaku itu tidak melakukan perlawanan. “Sebelum melakukan penangkapan, kami lakukan pengintaian terlebih dahulu. Karena pelaku suka dengan burung merpati untuk ketangkasan. Maka kami sudah stand by di sana untuk meringkus pelaku,” ujarnya.

Saat ini terduga pelaku sudah diamankan di Mapolsek. Pihaknya mengimbau masyarakat lebih berhati-hati. Jika ada tindak kriminal tidak kemudian langsung diupload (unggah, red) di Medsos. Tapi segera lapor polisi.

“Agar lebih cepat mengamankan terduga pelaku. Sehingga tindak kejahatannya dapat digagalkan,” pungkasnya.

Saat dikonfirmasi, pelaku THL tersebut mengaku melakukan begal payudara untuk memuaskan hasrat seksualnya. Lantaran mempunyai keinginan untuk memiliki anak tapi tidak kesampaian kepada istrinya.

Saat diinterogasi polisi, ia mengaku melakukan aksinya di jalanan, dengan cara membuntuti calon korban.

“Saya melakukannya dengan naik sepeda (motor) terus saya ikuti, kemudian saya pegang payudaranya,” ucap THL.

Baca Juga:  Begal Payudara dan Curanmor Hantui Mahasiswa Jember

Kemudian ia juga menjelaskan, sudah beberapa kali melakukan aksi begal payudara. Namun, dengan TKP (Tempat Kejadian Perkara) di beberapa tempat yang berbeda.

“Saya melakukannya maksimal 5 sampai 6 kali, di Dusun Krajan, Desa Sidomukti; Desa Jatian, Kecamatan Pakusari; daerah Sempolan (Kecamatan Silo),” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, selain memegang payudara, pelaku tersebut juga memegang bagian tubuh lainnya.

“Saya juga memegang bokong (pantat,red) dari korban,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, dirinya ingin memiliki anak dari istrinya. Namun, istrinya tidak mau.

“Katanya tunggu anak tiri saya sudah berumur 5 tahun. Makanya saya melampiaskan syahwat saya dengan cara melakukan seperti ini. Karena istri saya tidak mau (diajak berhubungan seksual),” ujarnya.

Diketahui dari informasi yang dihimpun di lapangan, pelaku tersebut sudah menikah sebanyak dua kali.

Baca Juga:  Kerap Beraksi di Sejumlah Lokasi, Pelaku Begal Payudara di Jember Diringkus Polisi

Dengan istri pertama, pelaku tidak memiliki anak dan bercerai. Kemudian menikah lagi dengan seorang janda yang memiliki anak masih berumur sekitar 2 tahun.

Namun karena istrinya tidak ingin memiliki anak terlebih dahulu. Terduga pelaku itu nekat memenuhi hasrat seksualnya dengan melakukan aksi kejahatan begal payudara itu.

Diketahui, teror begal payudara di Desa Sidomukti, Kecamatan Mayang. Terjadi selama kurun waktu sebulan belakangan.

Terungkapnya kasus ini, setelah ada korban yang notabene seorang guru SD negeri di desa setempat melaporkan kejadian tersebut ke Kepala Desa Sidomukti Sunardi Hadi.

Guru SD yang enggan disebutkan namanya itu, mengaku menjadi korban begal payudara. Sabtu pagi (11/9) kemarin saat melintas di jalanan desa yang sepi dan melewati pematang sawah.

Menurut Hadi, terkait kasus begal payudara tersebut. Pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Mapolsek Mayang untuk memburu pelaku. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment