Film Karya Mahasiswa UNEJ, Diangkat dari Kisah Nyata Prostitusi

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Foto: Antrian pembelian tiket dan penukaran tiket di lobby bioskop Kota Cinema Mall (KCM) Jember.

Foto: Antrian pembelian tiket dan penukaran tiket di lobby bioskop Kota Cinema Mall (KCM) Jember.

JEMBER, (WARTA ZONE) — Seorang mahasiswa di Universitas Negeri Jember (UNEJ) membuat film inspiratif yang diangkat dari kisah nyata prostitusi di wilayah Jember dan Bondowoso.

Film yang berjudul ‘Buk Ri’ berdurasi 24 menit ini sengaja dibuat oleh Mohammad Ahsani dalam rangka menyelesaikan tugas akhirnya di bangku kuliah.

Film tersebut menggambarkan sebuah keluarga yang sedang mempunyai masalah karena kebutuhan ekonomi. Sehingga harus menjual anaknya untuk menjadi batu loncatan demi kelancaran perekonomian keluarga tersebut. Bisa dibilang sebagai bisnis. Hingga prostitusi itu berkembang turun temurun mencapai 3 generasi hingga tahun 1873.

Baca Juga:  Penyampaian KUPA-PPAS Perubahan APBD Tahun 2021, DPRD Banyuwangi Gelar Paripurna Secara Virtual

“Film yang berjudul Buk Ri mengangkat kisah yang sebenarnya pada tahun itu. Tapi ditayangkan secara fiktif,” ungkap pria yang akrab disapa Sani, saat ditemui di Bioskop Kota Cinema Mall (KCM) Jember, Minggu (31/1/2021).

Ia bercerita, dari hasil riset atau penelitian yang ia kerjakan praktek prostitusi itu berlangsung di salah satu desa di Kabupaten Bondowoso dan Jember.

“Dalam film ini, penggambarkan sebuah keluarga yang harus terjun ke dunia prostitusi itu karena sulitnya perekonomian,” ujar pria yang menjadi penata kamera dalam film ini.

Baca Juga:  Aksi Begal Payudara Resahkan Warga Sumenep

Ia menegaskan, film tersebut sengaja ditampakkan untuk menjadi bahan renungan seluruh lapisan masyarakat dari kisah keluarga yang termarjinalkan akibat himpitan ekonomi.

“Bisnis ini harus berhenti ketika ada persoalan hukum akibat insiden penusukan oleh salah seorang pelanggan di lokasi prostitusi,” bebernya.

Proses pembuatan film tersebut berjumlah 3 orang. Meliputi, sutradara, penulis naskah, dan tata kamera yang tayang pada Minggu (31/1) kemarin.

“Sesi penayangan film tersebut dibagi dua jadwal, pukul 19.00 WIB dan pukul 20.00 WIB,” sebut Sani. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment