Menggali Tanah Tegalan, Warga Jember Temukan Situs Batu Diduga dari Zaman Kuno

0 Komentar

Foto: Warga mulai ramai berdatangan ke lokasi, penasaran adanya temukan tumpukan batu bata diduga Situs Bersejarah.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Warga Dusun Krajan, Desa Ledokombo, Kecamatan Ledokombo, Jember, digegerkan dengan penemuan tumpukan batu tersusun rapi yang diduga situs bersejarah, Rabu (1/7/2020).

Penemuan batu itu diketahui dirinya saat menggali tanah tegalan milik warga, berdasarkan petunjuk mimpi yang dialaminya sejak setahun lalu.

“Setelah meyakini mimpi yang saya alami adalah petunjuk, saya bersama dua orang teman, menggali tanah milik Bu Asnawiyah Minggu (28/6) kemarin,” kata salah seorang warga Faisol Junaedi, dikonfirmasi detik.com.

Penggalian itu dilakukannya sekitar pukul 1 siang dengan menggunakan alat sederhana. “Untuk titik lokasi penggalian, sesuai petunjuk yang saya terima dari mimpi, menggunakan alat sederhana cangkul secara manual, ” katanya.

Baru menggali sedalam kurang lebih 1 meter lebih sedikit, pria yang juga menjabat sebagai Bendahara Desa Ledokombo ini langsung menemukan tumpukan batu bata yang utuh dan tersusun rapi.
Namun dengan ukuran yang tidak seperti pada umumnya.

“Ukurannya agak besar, dan habis itu saya memberi tahu teman-teman yang membantu menggali untuk lebih hati-hati dan pelan-pelan,” katanya.

Untuk penggalian itu, kata Faisol, butuh waktu kurang lebih 2,5 jam. “Karena kita menggali skeitar pukul 1 siang, kemudian sekitar pukul setengah 4 sore menemukan tumpukan batu bata itu. Kurang lebih dua setangah jam menggalinya,” sambungnya.

Selanjutnya, setelah meyakini temuan batu bata yang tersusun rapi dalam tanah itu adalah sebuah penemuan, Faisol pun menghubungi kades setempat.

“Saya hubungi pimpinan saya, selebihnya apa kata Pak Kades, dan juga menghubungi pemilik tanah. Sepertinya sudah melapor ke lembaga terkait, karena Pak kades yang mengurusi, kemudian (hingga hari ini) datang dari ini dan ini. Yang memberi kabar Pak kades itu,” ungkapnya.

Sontak penemuan itu pun menghebohkan warga sekitar, dan banyak warga datang berkerumun menuju lokasi.

“Ada bebatuan yang memang awalnya diangkat ke atas, tapi ada juga yang dikembalikan. Selanjutnya untuk keamanan agar tidak dicuri orang, ada 4 buah (batu bata) yang utuh, diamankan di Balai Desa,” ucapnya.

“Yang lainnya dikembalikan di tempatnya semula,” sambungnya. (ark/bil)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment