WARTA ZONE – Sebelum memasuki Hari Raya Idul Adha, umat Islam biasanya juga melakukan puas Tarwiyah dan Arafah.
Kedua amalan di atas merupakan salah satu Sunnah Muakkad yang begitu dianjurkan nabi dan banyak dikerjakan oleh umat Islam.
Adapun waktu pelaksanaan puasa Tarwiyah yaitu dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah atau 3 hari sebelum memasuki Hari Raya Idul Adha.
Barang siapa yang mengerjakan sunnah nabi yang satu ini ia akan mendapatkan ampunan atas dosa-dosa selama satu tahun.
Dan hal ini telah dijelaskan dalam salah satu hadis; “Puasa di hari Tarwiyah akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa Arafah akan mengampuni dosa dua tahun.” (HR Tirmidzi).
Adapun Niat puasa Tarwiyah yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
“Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala”
Artinya:
“Saya niat puasa sunah tarwiyah karena Allah Ta’ala.”
Jika sudah mengerjakan puasa Tarwiyah ada kalanya juga dilanjutkan dengan mengerjakan puasa Arafah.
Adapun waktu pelaksanaannya sendiri yaitu satu hari setelah puasa Tarwiyah, lebih tepatnya yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah atau satu hari menjelang Hari Raya Kurban.
Orang yang mengerjakannya pun tak kalah mendapatkan pahala melimpah ketimbang puasa Tarwiyah.
Hal itu disebabkan oleh salah satu keutamaan mengerjakan amalan ini dapat menghapus dosa satu tahun mendatang dan setelahnya.
“Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu,” (HR. Muslim).
Berikut niat puasa Arafah:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala”
Artinya:
“Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta’ala”
Itulah sajian tulisan kali ini tentang niat puasa Tarwiyah dan niat puasa Arafah yang dapat wartazone.com rangkum. Semoga bermanfaat. (*)
Comment