SUMENEP, (WARTA ZONE) — Wisuda merupakan impian seluruh mahasiswa yang telah purna mengemban pendidikan selama di bangku kuliah.
Biasanya, pelaksanaan wisuda digelar secara terbuka. Namun untuk tahun 2020 ini, rerata seluruh daerah di Indonesia menggelar secara virtual alias online. Hal itu diakibatkan karena bencana non alam, virus corona.
Tak terkecuali di salah satu kampus terkemuka di Sumenep, yaitu Universitas Wiraraja. Meski sempat ditolak oleh beberapa aktivis, kampus yang satu ini tetap menggelar wisuda.
“Pro dan kontra adalah hal yang biasa. Kami pun menginginkan wisuda yang luar biasa. Namun keadaannya masih seperti ini (pandemi, red). Sehingga demi kesehatan bersama inilah alternatif terbaiknya,” kata Ketua Panitia Wisuda ke-XXIII Unija, Tita Tanjung Sari, Senin (30/11) dikutip dari laman wiraraja.ac.id.
Imam Fadli Rahman, salah satu mahasiswa setempat mengaku, dirinya senang meski diwisuda secara virtual. Sebab, ia bisa membuktikan bahwa aktivis juga bisa tepat waktu menyelesaikan studi di bangku perkuliahan.
“Saya tetap seneng dan bersyukur meskipun diwisuda secara virtual namun tidak menghilangkan esensinya,” ujarnya, Rabu (2/12/2020).
Imam mengaku tak mudah mengikuti wisuda secara virtual lewat aplikasi zoom meeting. Sebab, sinyal beberapa provider di rumahnya terbilang sangat minim.
“Sinyal di sini minim mas, makanya harus cari alternatif,” ungkap pria yang beralamat di Desa Banasare, Kecamatan Rubaru ini.
Sebagai konsekuensinya, lanjut aktivis PMII ini, ia harus menaiki salah satu bukit di sekitar rumahnya. “Iya saya naik ke bukit cari sinyal. Saya harus bersemangat karena ini cita-cita,” tegas mahasiswa angkatan 2016 ini.
Meski lulus tepat waktu, Imam menyatakan sedikit kecewa lantaran ia dengan beberapa sahabat dan kawan seperjuangannya harus menikmati wisuda di tengah pandemi Covid-19.
“Ini merupakan sejarah baru bagi kami para wisudawan yang tidak bisa merayakan secara meriah tetapi dilaksanakan secara virtual,” keluhnya.
Bagi Imam, tanggung jawab kepada orang tua adalah lulus tepat waktu. Sementara tanggung jawab sebagai insan akademis adalah menaati Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 tentang penanganan virus corona.
“Saya juga senang karena bisa membuktikan bahwa saya bisa lulus tepat waktu 4 tahun meski aktif berorganisasi di internal maupun eksternal,” ungkapnya.
“Sebagai rasa syukur atas pencapaian ini, saya merayakan wisuda di atas bukit secara virtual. Hal ini untuk mematuhi protokol kesehatan dengan tidak berkerumun,” tutup Imam mengakhiri perbincangan. (*)
Comment