Tekan Angka Penurunan Stunting, Pemkab Bondowoso Gandeng Puluhan Perguruan Tinggi

0 Komentar
Reporter : Slamet Wahyudi

Foto: Bupati didampingi Setda Kabupaten Bondowoso saat menggelar audiensi dengan puluhan perguruan tinggi.

BONDOWOSO, (WARTA ZONE) – Percepatan eliminasi stunting oleh Pemkab Bondowoso difokuskan untuk 5 desa dengan menggandeng akademisi sebagai pendampingan dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, di Peringgitan Pendopo Bupati, Selasa (5/9/2023).

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (P3AKB) Bondowoso Anisyatul Hamidah menyebut, pendampingan itu juga bersama puluhan konsorsium perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Bondowoso.

Menurut Anisah angka stunting di Kabupaten Bondowoso bisa turun tahun 2023 dan untuk saat ini berada di posisi 32% prevalensi stunting.

Baca Juga:  Kampanye Konsolidasi Pemenangan Pilbup Bondowoso Gunakan Logo Pemkab, Fauzi: Sengaja Karena Tidak Ada Aturan yang Mengikat

“Kita berharap nanti di tahun 2024 kita bisa mengejar angka 14% sesuai dengan target nasional, kami optimis rencana aksi percepatan penurunan stunting nasional Jawa Timur untuk Bondowoso itu memang nanti ditargetkan 21% di tahun 2024,” ujarnya.

Upaya keras itu dilakukan masing-masing konvergensi diharapakan bisa maksimal agar bisa melaksanakan Desa Emas di tahun 2023 ini. Kemudian, setelah 5 desa yang terdapat di 5 kecamatan Cermee, Botolinggo, Wringin, Tlogosari dan Binakal.

“Nanti akan ada FGD terhadap unsur yang lebih luas bersama 5 wilayah tersebut,” urainya.

Misi lanjutan berupa Forum Group Discussion (FGD) dengan program-program utama yaitu pendewasaan usia perkawinan dan nantinya akan menyasar ke kalangan pesantren.

Baca Juga:  Pemkab Bondowoso Lantik 16 Pengurus Masjid Ar-Rahman RSUD dr. H Koesnaedi

“Harus kita garap bersama-sama, nanti kita libatkan MUI, Dewan Masjid Indonesia, PCNU, dan Muhammadiyah Fatayat Muslimat Aisyiyah, semuanya bersinergi dan berkolaborasi untuk percepatan penurunan stunting kita laksanakan bersama-sama,” tambahnya.

Dinsos P3AKB bersama Cabang Dinas Pendidikan Bondowoso, Dinas Pendidikan Kementerian Agama dan juga dari OPD terkait, mewajibkan setiap anak perempuan yang sudah menstruasi minum pil tambah darah supaya tidak anemia.

“Jadi kita sekarang punya konsep yang namanya sekolah tangguh, yaitu sekolah yang bisa melaksanakan SSK (Sekolah Siaga Kependudukan), SRA (Sekolah Ramah Anak), Sekolah Sehat dari Dinas Pendidikan dan juga Sekolah Wirausaha yang semuanya adalah konsep SMK,” jelasnya

Baca Juga:  Monev CSR Training of Trainer Nutri Menu 98 Persen Sudah Terlaksana

“Nantinya ada skema surat keterangan KIP kuliah agar semakin banyak anak-anak Bondowoso yang menjadi sarjana sehingga upaya penyiapan generasi emas berkualitas itu bisa kita maksimalkan dari sekarang,” pungkasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment