Sasar Pemilih Milenial, KPU Kota Bogor NGObrol Pemilu

0 Komentar
Reporter : Iran G Hasibuan
Kegiatan NGOPI atau NGObrol Pemilu dan demokrasi yang diselenggarakan KPU Kota Bogor.

Kegiatan NGOPI atau NGObrol Pemilu dan demokrasi yang diselenggarakan KPU Kota Bogor.

KOTA BOGOR, (WARTA ZONE) — Salah satu upaya yang dilakukan KPU Kota Bogor untuk menyasar pemilih pemula adalah menggelar kegiatan NGOPI atau NGObrol Pemilu dan demokrasi. Kegiatan dalam bentuk riset ini bekerjasama dengan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) Kota Bogor dengan melibatkan 10.000 siswa SMA-SMK sebagai responden.

Ketua MGMP Kota Bogor, Joko Pitoyo menyampaikan ucapan terima kasih kepada KPU Kota Bogor atas kerjasama kegiatan ini. “Dengan riset demokrasi, kami sebagai guru PKN dapat mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran kepada siswa-siswi kami,” ungkap Joko.

Riset Demokrasi 2020 yang mengambil tema “Meneropong Perilaku Pemilih Pemula terhadap Pemilu dan Demokrasi” ini sangat berguna dalam pembuatan program dan kegiatan yang sesuai dengan Perilaku pemilih pemula.

“Data ini dapat digunakan oleh pemerintah dan peserta pemilu untuk menyusun program pendidikan politik khususnya bagi pemilih pemula,” kata Ketua KPU Kota Bogor, Samsudin.

Selain itu, tambah Samsudin, data Riset ini akan digunakan KPU Kota Bogor untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula dalam Pilkada dan Pemilu. “Kami ingin program yang dibuat tepat sasaran berdasarkan data riset,” imbuhnya.

Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto menyambut gembira kegiatan tersebut. Pemilih pemula yang selama ini dianggap sebagai objek politik harus terus disentuh, diedukasi serta diajak berperan serta aktif sehingga berubah menjadi subjek dalam proses politik. Partisipasi pemilih pemula dalam Demokrasi sangat penting, karena demokrasi tanpa kaderisasi pasti akan mati.

“Di tangan anak-anak muda ini masa depan bangsa dan negara Indonesia dititipkan.” Sambungnya.

Terpisah, Anggota KPU Kota Bogor yang juga ketua tim Riset Demokrasi 2020, Bambang Wahyu, menerangkan bahwa Riset ini dilaksanakan di 91 SMA-SMK selama 15 hari atas ijin dari Kepala KCD wilayah II Jabar dan Kepala SMA-SMK se-Kota Bogor.

“Karena masih dalam kondisi pandemi, maka kuesioner dalam bentuk online disebar kepada para siswa melalui guru PKN. Setelah diolah, hasilnya kami laporkan dalam bentuk webinar,” kata Bambang.

Selanjutnya, Anggota KPU RI, Pramono Ubaid Tanthowi menyampaikan apresiasinya dalam webinar tersebut.

“KPU Kota Bogor menjadi KPU Kab/Kota pertama di Indonesia yang melakukan Riset dengan responden terbanyak, mencapai 10.000 orang,” ujarnya.

Kegiatan inovatif seperti ini harus terus dilakukan dalam rangka membuat program yang efektif dan efisien. “Terus berinovasi untuk membangun demokrasi yang lebih baik,” tutup Tanthowi. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment