Langkah Dinsos P3A Sumenep Tekan Angka Kemiskinan

0 Komentar
Reporter : Panji Agira

Foto: Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Achmad Dzulkarnain. (Panji Agira for wartazone.com).

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Dinsos P3A) Sumenep menyebut terdapat beberapa problem terkait dengan angka kemiskinan. Untuk keluar dari polemik itu, seluruh stakeholder di Kabupaten Sumenep harus berkolaborasi.

Kepala Dinsos P3A Sumenep, Achmad Dzulkarnain menjelaskan, penuntasan angka kemiskinan tidak bisa dikerjakan lewat program di satu instansi saja. Sebab dibutuhkan kolaborasi. Apabila, terjalin kolaborasi yang sama antar instansi maka lambat laun angka kemiskinan itu akan semakin menurun.

“Dinsos itu sebagai salah satu pilar saja. Perlu diketahui di masing-masing OPD itu ada kegiatan untuk pengentasan kemiskinan juga,” ujarnya, saat dikonfirmasi, Rabu (6 September 2023).

Baca Juga:  Warga Binaan Sumenep Nyantri di Rutan, Belajar Baca Iqro'

Izoel sapaan akrab Achmad Dzulkarnain mencontohkan, di Dinas Perikanan ada bantuan kepada nelayan miskin berupa alat tangkap (jaring,red).

“Sementara di Dinas Pertanian juga ada. Lalu bantuan kepada pelaku UMKM di Dinas Perdagangan,” imbuhnya, menyebut beberapa program OPD lain yang bisa dipadukan dalam rangka pengentasan kemiskinan.

Jika berbagai program antar OPD selaras dalam mengentaskan angka kemiskinan, pihaknya yakin potret kemiskinan di Kabupaten Sumenep akan semakin menurun.

“Lah yang begini ini harus digerojok bersama-sama. Jadi tidak hanya Dinsos saja. Dinsos itu kan hanya di Bansosnya saja,” ungkapnya, lebih lanjut.

Selain sinergi program antar OPD, Izoel juga menyebut pihaknya bakal membuat label atau plakat di masing-masing rumah penerima Bansos. Seperti di rumah warga yang terdaftar dalam BPNT, PKH maupun Bansos lainnya.

Baca Juga:  Populasi Sapi di Pulau Sapudi Lebih Besar dari Jumlah Penduduk

“Ini sudah kita gagas. Insya Allah dalam beberapa bulan ke depan pemasangan plakat itu akan kita terapkan,” ujarnya.

Langkah lain yang juga telah dikerjakan Dinsos P3A Sumenep adalah menjalin koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rangka pendataan atau sensus masyarakat miskin. Hasilnya, berdasarkan fakta di lapangan ada beberapa persoalan yang ditemukan.

“Contoh kadangkala masyarakat itu mau dimasukkan dalam kategori miskin asal dapat bantuan. Hal semacam ini yang dapat memicu penambahan data angka kemiskinan,” sebutnya.

Baca Juga:  Intip Wisata Pantai Lombang Sumenep, Masih Eksotis di Tengah Berkembangnya Pariwisata yang Kian Bermunculan

“Belum lagi ditambah perbedaan pemahaman tentang kategori miskin, rentan miskin dan sangat miskin. Itu lah sebabnya, saya tegaskan persoalan kemiskinan adalah tanggungjawab bersama,” tambahnya.

Diharapkan, dengan beberapa langkah strategis itu nanti akan lahir satu data dan satu persepsi terkait dengan angka kemiskinan di Sumenep.

“Jika sudah satu pemahaman semuanya Mas, maka insya Allah persoalan kemiskinan akan semakin turun dengan baik,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment