Lewat Festival Ketupat, Pemkab Sumenep Perkenalkan Seni dan Budaya bagi Generasi Muda

0 Komentar
Reporter : Panji Agira
FOTO: Bupati Sumenep, H. Achmad Fauzi Wongsojudo bersama istri Hj. Nia Kurnia Fauzi saat membuat ketupat dalam Festival Ketupat 2025, di Pantai Slopeng Kecamatan Dasuk, Senin (7 April 2025).

FOTO: Bupati Sumenep, H. Achmad Fauzi Wongsojudo bersama istri Hj. Nia Kurnia Fauzi saat membuat ketupat dalam Festival Ketupat 2025, di Pantai Slopeng Kecamatan Dasuk, Senin (7 April 2025).

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) menggelar Festival Ketupat 2025, di Pantai Slopeng Kecamatan Dasuk, Senin (7 April 2025).

Festival ini dilangsungkan seiring dengan tradisi Lebaran Ketupat yang merupakan perayaan sepekan pasca Idulfitri oleh masyarakat dengan menyediakan kuliner ketupat (topak).

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan, Festival Ketupat sebagai upaya melestarikan budaya, khususnya tradisi Tellasan Topak yang telah turun-temurun menjadi tradisi masyarakat setelah Idulfitri.

Bupati Fauzi memastikan, Pemerintah Kabupaten Sumenep berkomitmen menjadikan budaya lokal sebagai kekuatan pembangunan di segala sektor termasuk bidang pariwisata, sehingga melalui festival ini juga menjadi media edukasi untuk menambah wawasan generasi muda.

Baca Juga:  Sumenep Bersholawat di Puncak Perayaan Muharram 1445 H

“Acara ini bagian dari pendidikan budaya yang efektif untuk memperkenalkan makna mendalam tradisi lebaran ketupat kepada generasi muda agar tetap lestari, karena tidak hanya sebagai warisan budaya, tetapi sebagai pengingat pentingnya kebersamaan dan kebaikan dalam menjalani kehidupan,”  terangnya.

Politisi muda PDI Perjuangan ini menyatakan, festival ketupat tidak hanya menampilkan kreasi menu makanan ketupat dan membuat wadah ketupat (orong topak), tetapi penyelenggara untuk memeriahkan acaranya juga dirangkai dengan berbagai pentas seni dan budaya lainnya, di antaranya pakaian, musik dan tari tradisional masyarakat Sumenep.

“Penampilan seni dan budaya sebagai bukti bahwa masyarakat Kabupaten Sumenep memiliki kekayaan budaya, yang perlu dijaga dan dilestarikan bersama-sama,” kata Bupati.

Baca Juga:  Pemkab Sumenep Raih Penghargaan UHC, Bukti Keberpihakan Bupati Fauzi untuk Ratakan Kesehatan

Dalam Festival Ketupat 2025 ditampilkan antara lain prosesi topak lober (arakan gunungan ketupat, tumpeng ketupat) saronen, perebutan topak, serta pelepasan dara oddag.

Sementara, Kepala Disbudporapar Kabupaten Sumenep, Mohammad Iksan, mengatakan, Festival Ketupat 2025 diadakan 2 jenis lomba, yaitu lomba menu ketupat, yang diikuti oleh perangkat daerah dan desa dari 4 Kecamatan, serta lomba merangkai kreasi ketupat dengan peserta 120 orang.

“Semangat tellasan topak guna menyatukan seluruh lapisan masyarakat dalam meningkatkan kemajuan Kabupaten Sumenep melalui sektor pariwisata,” terangnya.

Baca Juga:  Momentum Hari Lahir Pancasila, Cara Bupati Sumenep Kuatkan tekad Satukan persepsi ideologi

“Tujuan kegiatan ini adalah seni budaya pertunjukan dan kuliner dalam rangka melestarikan tradisi, sekaligus mendorong dan meningkatkan kunjungan wisatawan,” pungkasnya.

Peserta Festival tidak hanya membuat satu macam saja, melainkan bermacam-macam bentuknya seperti katopa’ sangoh (ketupat yang bentuknya paling umum), katopa’ toju’, katopa’ kope’, katopa’ bhâbâng, katopa’ jhârân, katopa’ masjid dan jenis lainnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment