JEMBER, (WARTA ZONE) – Mayat bayi berjenis kelamin perempuan dengan tali pusar masih menempel pada tubuhnya, ditemukan seorang pencari kayu bakar disekitar rerimbunan pohon bambu dan dekat perkebunan salak, di pinggir jalanan sepi.
Tepatnya di sekitar Jalan Rasamala Lingkungan Krajan RT 02 RW 07 Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jember.
Bayi malang yang diperkirakan berumur 1-2 hari, dan ditemukan dalam kondisi membusuk. Ditemukan dengan kondisi terbungkus alumunium foil, dan diperkirakan kematiannya lebih dari tiga harian.
Saat ditemukan, sebagian tubuh bayi terpendam dalam tanah dan sebagian lagi berada di permukaan tanah. Saat ini polisi masih menyelidiki kasus penemuan mayat bayi itu, dengan mencari orang tuanya.
“Jadi tadi itu ada penemuan mayat bayi, saat saya bersama Muspika melaksanakan kegiatan Bakti Sosial bersama teman-teman Brigif 9 Kostrad dan Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPU BMSDA) Jember di wilayah Kelurahan Bintoro. Pukul 9 pagi menerima telpon dari Pak Lurah Baratan. Kemudian menginformasikan jika di wilayahnya (Kelurahan Baratan) itu ada TKP penemuan mayat bayi,” kata Kapolsek Patrang AKP Heri Supadmo saat dikonfirmasi di lokasi penemuan mayat bayi, Rabu (10/5/2023).
Dijelaskan Heri, pertama kali warga yang menemukan mayat bayi itu adalah seorang pencari kayu bakar.
“Yang menemukan adalah Saudara Nardi. Saat itu Pak Nardi sedang mencari kayu bakar, ketika selesai dan mau pulang. Ada kerumunan lalat hijau, terus ada bau tidak sedap kemudian didekati,” katanya.
“Sempat awal dikira bangkai kucing, ternyata bangkai bayi manusia. Saat itu posisinya (jasad bayi itu), sebagian badan dari kepala sampai pinggang tertanam di tanah, sedangkan pantat dan kaki itu agak keluar ke permukaan tanah. Posisi jasad bayi malang berjenis kelamin perempuan itu juga dalam kondisi dibungkus aluminium foil,” sambungnya menjelaskan.
Selanjutnya dari penemuan mayat bayi malang berjenis kelamin perempuan itu, kata Heri, saksi pencari kayu bakar memanggil istri dan seorang saudaranya.
“Saat Pak Nardi tahu ada penemuan mayat bayi, kemudian memanggil istri, dan saudaranya Pak Edi. Kemudian karena merasa kasihan, Ibu Nardi mengangkat bayi itu dari dalam tanah ke tempat agak bersih. Untuk kemudian dimandikan dan baru lapor ke Pak Lurah dan diteruskan ke saya,” tuturnya.
Saat ditemukan, lanjutnya, kondisi tubuh mayat bayi malang itu tampak lebam. Diduga karena sudah beberapa hari meninggal.
“Tapi kita belum bisa mastikan. Kami juga sudah memintakan VER (Visum) Luar ke kamar Mayat RSD dr. Soebandi, kita masih tunggu hasilnya. Untuk umur bayi kalau menurut pengamatan saya kurang lebih 1-2 hari, tapi untuk lebih pastinya menunggu hasil VER luar itu,” ucapnya.
Kemudian untuk kondisi bayi meninggalnya kurang lebih 3 harian. Karena sudah mulai membusuk dan banyak belatung pada tubuhnya. Untuk tali pusar juga masih menempel pada bayi tersebut.
“Saat ini masih kami lidik untuk mencari orang tuanya,” tandas Heri. (*)
Comment