KOTA BOGOR, (WARTA ZONE) — Di atas lahan kurang lebih 500 meter, Kelompok Taruna Tani Leuit Jajaka yang diinisiasi oleh sejumlah remaja tersebut ditanami beberapa jenis sayur-mayur. Begitulah cara petani milenial di Kampung Pabuaran, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim berkesempatan mengunjungi tempat para petani milenial yang membudidayakan ketahanan pangan ini dengan cara Urban Farming. Rabu (09/12).
Dalam kesempatan itu, Dedie diajak berkeliling mengitari perkebunan bayam, budikdamber dan memberi pakan ikan lele sekaligus memanen sayur kangkung.
Ketua Kelompok Tani Leuit Jajaka, Aditya Pratama menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim yang berkesempatan hadir berkunjung ke lokasi Kelompok Tani Leuit Jajaka.
Menurutnya, kedatangannya merupakan sebuah bentuk dukungan dari pemerintah kota terhadap kelompok tani.
“Kedatangan Wakil Wali Kota Bogor sebagai bentuk nyata dari seorang figur wakil pemimpin Kota Bogor untuk selalu menjadi bagian masyarakat,” terangnya.
Di lokasi yang sama, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim turut mengapresiasi gerakan nyata dari para generasi milenial di tengah pandemi agar tetap produktif dan menghasilkan sesuatu bagi masyarakat di sekitar.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh para petani milenial yang tergabung dalam Kelompok Taruna Tani Leuit Jajaka ini. Saya berharap kelompok tani ini tetap semangat membangun pertanian di Kota Bogor, semangat milenial harus terus dijaga,” harapnya.
Beberapa waktu lalu, Kelompok Taruna Tani Leuit Jajaka juga kedatangan tim dari Sandiaga Uno bernama Relawan Indonesia Bersatu. Mereka memberikan 10.000 ekor bibit lele, 800 kilogram pakan lele, dan 2.400 pot kangkung.
Ketua Relawan Indonesia Bersatu Sandiaga Uno menyebut, gagasan urban farming dengan konsep ekosistem terpadu budidaya ikan yang terintegrasi dengan sistem produksi sayuran merupakan inovasi yang memberikan dampak besar bagi keberlangsungan hidup. (*)
Comment