SUMENEP, (WARTA ZONE) — Ketua Banggar DPR RI MH Said Abdullah melakukan kunjungan ke Ponpes Nurul Islam Karan Cempaka, Bluto, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Minggu, 11 Oktober 2020.
Dalam kesempatan langka itu, anggota DPR RI empat periode ini disambut hangat oleh KH Ramdlan Siradj. Mantan Bupati Sumenep dua periode itu ditemani KH. Ilyasi Siradj Ketua DPC Gerindra Sumenep.
Begitu sampai di kediaman Kiai Ramdlan, Said langsung disambut sapa hangat dan guyonan ringan seputar profesi Said Sebagai Ketua Badan Anggaran DPR RI. Keakraban antara tiga tokoh penting asal Sumenep ini pun semakin tercipta setelah Kiai Ilyasi membuka obroran, “Dulu namanya Bang Said, sekarang berubah jadi Banggar,” ujar KH. Ilyasi disambut tawa renyah.
Tak mau kalah, Kiai Ramdlan juga melemparkan joke renyahnya untuk Said. “Kita-kita ini sebenarnya sama dengan Said. Walau bukan arab kita ini punya darah sayyid juga. Cuma darah kita ini campuran. Bahkan mungkin lebih banyak campurannya,” katanya membuat teras kediamannya kembali riuh tawa.
Obrolan kemudian beranjak lebih serius. Kiai Ilyasi menginformasikan seputar pendidikan di pesantren Nurul Islam yang ia kelola bersama Kiai Ramdlan. Terutama tentang perguruan tinggi yang ada di pesantren setempat.
Menurut Said, sekarang seharusnya pesantren membuka perguruan tinggi perbankan syariah agar ekonomi umat bisa kuat. “Apalagi akibat pandemi ini banyak bank yang mulai kolaps dan bankrut,” ujar suami Khalida Ayu Winarti ini.
“Yang tidak bangkrut tinggal satu aja. Bang Said,” ujar Kiai Ilyasi tiba-tiba menyela. Dan Keadaan pun kembali riuh tawa.
Said pun menimpali, ternyata tugas Ketua Banggar sangat berat. Pasalnya, banyak sekali cobaan dalam pembahasan keuangan negara. Lebih-lebih pada situasi pandemi.
Meski begitu, Said memohon doa dan dukungan dari berbagai pihak, terutama para ulama dan habaib agar Indonesia bisa keluar dari cobaan Covid-19.
Said menegaskan, penanganan Covid-19 saat ini akan menjadi landasan dalam pemulihan sosial dan ekonomi nasional. Sehingga mengakhiri wabah merupakan langkah nyata.
Oleh karena itu, percepatan dan efektifitas belanja penanganan Covid-19 diarahkan untuk penguatan bidang kesehatan, perlindungan sosial, insentif usaha, UMKM, pembiayaan koperasi, dan sektor ekonomi lainnya.
“Karena itu, pembahasan anggaran adalah fungsi paling berat di DPR ketimbang fungsi legislasi dan pengawasan. Kami berharap Covid-19 segera berlalu. Sehingga ekonomi kita bisa segera pulih,” harapnya. (lis/bil)
Comment