Tips Berhubungan Seks Saat Belum Mau Buru-buru Punya Momongan

0 Komentar
Reporter : haibunda.com
Foto: Ilustasi Hubungan Seksual (freepik) Resolusi Seks/ Freepik.com

Foto: Ilustasi Hubungan Seksual (freepik) Resolusi Seks/ Freepik.com

JAKARTA, (WARTA ZONE) – Banyak pasangan yang sering kali tidak menggunakan pengaman serta alat kontrasepsi saat berhubungan seks, namun berharap tidak terjadi kehamilan. Lalu, apakah upaya tersebut efektif untuk memproteksi kehamilan?

Dikutip dari laman Healthline, sperma dapat hidup di dalam rahim hingga lima hari setelah berhubungan seks. Sementara itu, kehamilan hanya dapat terjadi saat terdapat sperma di dalam rahim atau saluran tuba saat wanita berovulasi.

Ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-14 dari siklus haid. Melakukan hubungan intim tanpa pengaman setelah menstruasi atau di luar perkiraan masa subur bukan merupakan jaminan bahwa wanita tidak akan hamil.

Bagi wanita yang memiliki siklus haid lebih pendek, rata-rata 28 sampai 30 hari, peluang untuk hamil bisa terjadi apabila berhubungan seks selama haid. Sebagai contoh, jika wanita berhubungan seks menjelang akhir menstruasi, maka ada peluang untuk hamil.

Oleh sebab itu, menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom atau pengaman lainnya merupakan cara paling aman untuk mencegah kehamilan.

Perlu diketahui, ovulasi terjadi saat sel telur yang matang dilepaskan dari ovarium. Sekitar sebulan sekali, telur akan matang dan kemudian dilepaskan ke tuba falopi dan menuju ke sperma yang menunggu di saluran tuba serta rahim.

Baca Juga:  Mobilitas Kendaraan Turun Hampir 20 Ribu di Akhir Pekan, Bima Arya: Mungkin Ayu Ting Ting Efek

Sel telur yang meninggalkan ovarium dapat hidup antara 12 hingga 24 jam, sedangkan sperma dapat hidup hingga lima hari setelah berhubungan intim. Biasanya, implantasi sel telur yang terjadi setelah pembuahan dilakukan 6 hingga 12 hari setelah terjadi ovulasi.

Selain itu, wanita juga memiliki kemungkinan untuk hamil setelah haid. Hal ini dapat terjadi jika pasangan berhubungan seks menjelang akhir siklus haid dan saat mendekati masa subur. Di sisi lain, kemungkinan untuk hamil tepat sebelum menstruasi adalah rendah.

“Faktanya, hanya ada periode 48 jam yang ideal untuk hamil,” kata Anate Brauer, M.D, seorang ahli endokrin reproduksi di Greenwich Fertility and IVF Centres serta obgyn di NYU School of Medicine.

Cara Berhubungan Intim yang Cegah Kehamilan

Dikatakan Brauer bahwa setiap wanita berbeda termasuk juga siklus bulanannya. Jadi, tidak pernah menjadi taruhan pasti untuk mengatakan bahwa ada minggu atau hari ketika wanita benar-benar tidak bisa hamil. Jadi, selalu gunakan pelindung jika tidak mencoba untuk hamil.

Namun, jika masih bertanya-tanya kesempatan mana yang paling kecil kemungkinannya untuk hamil, berikut ini cara berhubungan intim yang tidak mengakibatkan kehamilan, seperti dikutip dari laman Parents:

1. Gunakan kontrasepsi

Baca Juga:  JMSI Sumenep Resmi Dilantik, Siap Dukung Pembangunan Daerah

Jika Bunda menggunakan kontrasepsi baik itu pil, implan, IUD, suntikan, dan lainnya, serta Bunda mengikuti semua petunjuk, maka peluang untuk hamil kurang dari 1 persen.

“Kontrasepsi hormonal bekerja dengan mencegah perekrutan sel telur yang matang,” ujar Dr Brauer.

2. Menggunakan metode “tarik keluar”

Metode kuno untuk mencegah kehamilan ini sangat jauh dari mitos. Tidak, ini tidak sangat mudah dan pasti bisa menyebabkan kehamilan tapi secara signifikan menurunkan kesempatan Bunda untuk hamil.

Jika Bunda membutuhkan kursus penyegaran pada metode ini, libatkan pasangan yang menarik keluar dari vagina sebelum dia berejakulasi. Permasalahannya, cairan pra ejakulasi, cairan tubuh yang dikeluarkan penis sebelum ejakulasi yang sebenarnya sangat mungkin mengandung sperma yang aktif.

Selain itu, Mark Trolice, M.D, spesialis endokrinologi reproduksi dan infertilitas dari My Fertility Care, di Winter Park, Florida, menjelaskan bahwa kebanyakan pria tidak menyadari kapan mereka melepaskan cairan pra ejakulasi tersebut.

“Karena sulit untuk memprediksi kapan terjadi pra-ejakulasi, metode penarikan seringkali penuh dengan bahaya dan tentunya bukan metode yang paling dapat diandalkan,” katanya.

Baca Juga:  Tujuh Formasi Ini Sedang Dibutuhkan di RSUD Moh Anwar Sumenep

3. Gunakan kondom

Peluang untuk hamil dengan penggunaan kondom adalah sekira 15 persen, dan itu merupakan kesalahan manusia atau human error. Dengan penggunaan kondom yang sempurna setiap saat, peluang tersebut menurun menjadi 2 persen.

Penggunaan yang benar berarti kondom digulung ke penis sebelum ada kontak antara alat kelamin dan kulit. Namun, ada beberapa cara untuk membuat kondom tersebut menjadi lebih efektif. Pasangkan juga dengan alat kontrasepsi lain seperti IUD atau pil, dan gunakan bersama dengan metode tarik.

4. Sedang menyusui

Jika Bunda belum mengalami menstruasi setelah melahirkan, terutama jika Bunda sedang menyusui, sebenarnya kecil kemungkinan Bunda bisa hamil.

“Saat menyusui, hormon estrogen yang bertanggung jawab untuk mendapatkan menstruasi setiap bulan, ditekan,”jelas Sherry Ross, M.D, seorang obgyn di Santa Monica.

Selain itu, hormon yang merangsang produksi ASI prolaktin, juga mencegah terjadinya ovulasi karena menghambat hormon yang memicu ovarium Bunda untuk tumbuh dan melepaskan sel telur.

Intinya, tanpa menstruasi, Bunda tidak akan berovulasi secara teratur sehingga kecil kemungkinannya meskipun tentu bukan tidak mungkin.

Nah, semoga informasinya membantu ya, Bunda. (*)

Artikel Asli > Sumber : Detikcom
Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment