JEMBER, (WARTA ZONE) – Perjalanan panjang dan melelahkan harus dialami oleh penumpang Kereta Api Pandalungan dengan rute Jakarta Gambir hingga Jember. Pasalnya KA Pandalungan dalam perjalanannya mengalami keterlambatan yang cukup parah, yakni mencapai 6 jam.
Keterlambatan tersebut, dipicu lantaran banjir rob yang hingga saat ini menggenang rel KA di jalur utara, tepatnya di Kota Semarang.
Salman Hidayat (21) warga Kecamatan Arjasa, Jember yang turut menjadi penumpang KA Pandalungan, menceritakan pengalamannya saat harus menempuh waktu hampir 24 jam lamanya di dalam kereta yang menempuh rute dari Jakarta hingga Jember tersebut.
“Jadi saya hendak pulang ke Jember naik KA Pandalungan. Awalnya ya berjalan normal, kereta berangkat dari Stasiun Gambir pukul 20.05 WIB tepat waktu. Tapi ketika sampai Cirebon, kami dapat pengumuman dari petugas kalau ada banjir di Semarang dan kereta kami harus menunggu terlebih dahulu,” ujarnya saat dikonfirmasi di Stasiun Jember, Kamis (14/03/2024).
Salman mengatakan, usai mendapat pengumuman dari petugas, kereta yang ia tumpangi itu berhenti cukup lama di Stasiun Cirebon, hingga melampaui jadwal yang seharusnya berangkat pukul 23.24 WIB dari stasiun tersebut.
“Paling berhenti di Cirebon itu sekitar 3 jam, kemudian ada pengumuman lagi kalau kereta akan segera berangkat, tapi lewat jalur selatan alias memutar dari jalur yang seharusnya,” jelasnya.
Salman mengungkapkan, selepas berangkat dari Cirebon itu, ia langsung melakukan makan sahur dan lanjut tidur. Kemudian ia terbangun saat keretanya berhenti di Stasiun Gundih sekitar pukul 07.30 WIB pagi.
“Harusnya kalau menurut jadwal, jam 7 pagi ini KA Pandalungan sudah sampai Surabaya. Saat itu petugas mengumumkan kalau keterlambatan sudah mencapai 380 menit. Tapi alhamdulillah, kami juga mendapat kompensasi berupa makanan berat. Karena saya puasa jadi saya berikan ke penumpang lain yang tidak puasa,” jlentrehnya.
Dalam menempuh perjalanan itu, Salman mengatakan bahwa dirinya merasa jenuh dan lelah karena berada di dalam kereta berjam-jam tanpa bisa melakukan hal apapun selain berjalan-jalan mondar-mandir di dalam rangkaian kereta.
“Ya gimana nggak capek, harusnya dalam waktu 15 jam itu kami sudah sampai di Jember. Apalagi, sebagian besar dari penumpang disini sedang berpuasa,” keluhnya.
“Belum lagi, banyak penumpang yang mengeluh karena stasiun tujuannya itu berada di jalur utara, sedangkan kami memutar lewat jalur selatan. Ya mau tidak mau, mereka mengikuti arahan petugas terkait masalah transit,” sambung Salman
Dirinya menambahkan, KA Pandalungan baru tiba di Stasiun Jember sekitar pukul 17.15 WIB sore. “Artinya, kami menempuh perjalanan selama kurang lebih 22 jam, hampir seharian penuh. Harusnya kalau tepat, KA ini tiba di Jember pukul 10.45 WIB pagi. Untungnya pelayanan dari petugas KAI ini sangat baik sekali,” paparnya.
Sementara itu, Humas PT KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro membenarkan keterlambatan KA Pandalungan tersebut.
“Akibat banjir di Semarang itu, sejumlah KA memang harus memutar karena jalurnya tidak dapat dilewati, salah satunya KA Pandalungan ini. Kami juga masih bekerja untuk melakukan normalisasi jalur yang terendam banjir itu agar dapat segera dilewati KA kembali,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, meski KA Pandalungan dari Jakarta tujuan Jember mengalami keterlambatan yang cukup parah, hal tersebut tidak mempengaruhi perjalanan KA Pandalungan ke arah sebaliknya.
“Untuk KA Pandalungan dari Jember tujuan Gambir, tadi sore sudah berangkat tepat waktu pukul 14.55 WIB menggunakan rangkaian darurat yang telah kami siapkan,” bebernya.
Pihaknya juga akan memberikan update informasi terkait KA di wilayah Daop 9 Jember yang tekena imbas banjir di petak jalan Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng dan Stasiun Alastua. (*)
Comment