Perjuangan Panjang Listrik Pulau Giliraja Menyala

0 Komentar
Reporter : Panji Agira
Perjuangan Panjang Listrik Pulau Giliraja Menyala

Foto: Bupati Sumenep Achmad Fauzi saat meresmikan PLTD di pulau Giliraja didampingi manajer PLN Pamekasan dan jajaran Forkopimda Sumenep.

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Diresmikannya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) pulau Giliraja menjadi angin segar bangkitnya perekonomian masyarakat setempat.

Namun, tahukan anda, PLTD Giliraja yang berlokasi di Desa Lombang itu butuh perjuangan bertahun-tahun untuk mewujudkan mimpi tersebut.

Gelombang demonstrasi hampir setiap tahun dari perwakilan pemuda hingga tokoh masyarakat yang gigih berjuang tanpa lelah, menjadi pelengkap deretan panjang perjuangan warga pulau setempat.

“Terima kasih kepada para pejuang listrik Giliraja, berkat demonstrasi dan lobi-lobi sejak 2014, ini adalah bukti perjuangan kalian, pemerintah hadir untuk mewujudkan mimpi Giliraja terang,” kata Bupati Achmad Fauzi ditemui usai meresmikan PLTD. Kamis, 14 April 2022.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini mengaku kagum atas kegigihan warga pulau setempat, gigih dalam berjuang, tidak pernah patah arang.

“Peresmian listrik hari ini, adalah bukti hasil perjuangan warga Giliraja,” imbuhnya.

Proses panjang kelistrikan Giliraja, diakui suami Nia Kurnia, kendati tidak masuk dalam road map PLN, Pemerintah mencoba hadir di tengah keterbatasan anggaran.

Baca Juga:  Hadir di Sumenep, Menteri Sandiaga Uno Berikan Dukungan dan Fasilitas bagi Pelaku Ekraf

“PLTD Giliraja ini kan proyek miltiyears, karena keterbatasan dana kita bangun secara bertahap,” sebutnya.

Untuk itu, pihaknya berharap dukungan kepada masyarakat untuk menjaga keberadaan rumah mesin beserta isinya.

“Masyarakat harus merasa memiliki, ini perlu dijaga bersama agar bermanfaat dirasakan seluruh masyarakat Giliraja,” terangnya.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) pulau Giliraja itu, kata politisi muda PDI Perjuangan, dibangun Pemerintah sejak 2014 dengan proyek multiyears yang menelan anggaran sekitar Rp17 miliar.

“Termasuk jaringan dan lainnya, kurang lebih diangka Rp17 miliar, dana itu dianggarkan bertahap sejak saya menjabat Wakil Bupati hingga jadi Bupati,” kata Ra Fauzi.

Bersamaan dengan momentum Ramadan dilanjutkan dengan buka puasa bersama dengan sejumlah tokoh dan masyarakat, rumah pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang berlokasi di Desa Lombang itu diresmikan oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi.

Baca Juga:  Mobil Boks Dikabarkan Terbakar di Pasar Bluto Sumenep

Ungkapan perasaan senang yang tidak bisa dibendung itu diungkapkan salah satu perwakilan masyarakat Giliraja Ramli, ucapan terima kasih disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep yang telah menjadi perantara terwujudnya keinginan masyarakat menikmati listrik.

“Kami selaku perwakilan warga Giliraja sangat senang, kami ucapkan terimakasih kepada Bupati Sumenep yang telah meresmikan langsung PLTD ini,” kata pria yang saat ini menjadi Kepala Desa Banmaleng itu.

Ungkapan senada disampaikan Kepala Desa Jate, Lismawati yang mengaku bangga atas diresmikannya PLTD hasil perjuangan panjang masyarakat setempat.

“Ini hasil perjuangan masyarakat, terima kasih kepada para pemuda, tokoh dan seluruh lapisan yang telah berjuang bersama mewujudkan pulau kita terang,” sebutnya.

Kendati pulau Giliraja tidak masuk dalam road map PLN untuk dialiri listrik, atas perjuangan masyarakat dan dukungan Pemerintah Daerah, cita-cita mendapatkan aliran listrik dapat terwujud.

Baca Juga:  Sumenep Optimis Capai Target Vaksinasi Sebelum Tutup Tahun 2021

“Terima kasih bapak Bupati, Insya Allah PLTD yang berada di Desa Lombang akan kami jaga bersama-sama,” kata Ali Bangsul, PJ Kades Lombang, menambahkan.

Keinginan akan kehadiran listrik di Giliraja sudah disuarakan sejak tahun 2013, kurang lebih 10 tahun. Masyarakat Giliraja melakukan langkah-langkah seperti berkali-kali mendatangi Pemkab Sumenep dan DPRD.

Keberadaan listrik di Giliraja yang telah diresmikan dengan disaksikan masyarakat, para kepala desa dan perwakilan tokoh-tokoh masyarakat ini merupakan kado spesial di satu tahun kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi.

“Masyarakat Giliraja tentu merasa senang karena ini sudah lama ditunggu oleh masyarakat Giliraja. Perjuangannya panjang mas, dari demo hingga lobi-lobi kami lakukan,” imbuh Zainal Sigit, Kepala Desa Banbaru.

Pihaknya juga berharap, layanan atau fasilitas listrik harus terus ditingkatkan, sehingga keberadaannya semakin luas menjangkau rumah-rumah warga. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment