Warga Korban Banjir di Jember Kesulitan Air Bersih

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Korban terdampak Banjir Bandang di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Jember, saat menerima bantuan air bersih.

Korban terdampak Banjir Bandang di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Jember, saat antri menerima bantuan air bersih.

JEMBER, (WARTA ZONE) — Para warga korban terdampak Banjir Bandang di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Jember, mengalami kesulitan air bersih sejak awal terjadinya musibah, Kamis (14/1/2021) malam.

Hal itu lantaran, para warga setempat mayoritas mengkonsumsi air bersih menggunakan sumur dalam rumah. Sedangkan pasca terdampak banjir, sumur saat ini belum bisa digunakan karena tercemar sampah banjir.

Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih, PDAM Jember berkoordinasi dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setempat menyalurkan bantuan dropping air bersih dan sejumlah sembako.

Nantinya secara berkelanjutan, untuk dropping air bersih itu akan dilakukan secara bertahap oleh PDAM Jember dengan BPBD setempat.

“Kami sejak kemarin malam kesulitan air bersih, bahkan untuk minum susah. Karena warga sini mayoritas pakai sumur. Karena banjir sumur kami tercemar,” kata salah seorang Warga Khotimah saat dikonfirmasi di lokasi banjir, Jumat (15/1/2021) sore.

Terkait kendala itu, lanjut Khotimah, pihaknya sudah menyampaikan ke pengurus RT setempat.

“Tadi kami sudah menyampaikan, dapatnya ada bantuan air bersih. Karena memang jadi kendala buat kami, apalagi untuk konsumsi,” sambungnya.

Mengetahui hal ini, Kepala PDAM Jember Ady Setiawan menanggapi dengan mengirimkan satu truk tangki air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga korban bencana.

“Kita dapat kabar bahwa di Jember ini ada beberapa titik yang terdampak bencana, diantaranya Bangsalsari, Tempurejo dan Gumukmas,” ujarnya saat dikonfirmasi di Kantor PDAM Jember Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kaliwates.

Untuk membantu masyarakat yang terdampak, kata Ady, pihaknya menggalang dana di internal PDAM dan berhasil mengumpulkan sejumlah uang serta sembako dan makanan untuk para pengungsi.

“Kita galang dana mulai dari direksi dan juga karyawan serta pengawas. Kemudian kita dapat kumpul sekitar Rp 30 juta dan juga makanan serta pakaian layak pakai,” sambungnya.

Selanjutnya, selain memberikan bantuan itu, pihak PDAM Jember juga menggandeng PWI Setempat untuk penyalurannya. Karena wartawan yang tergabung dalam organisasi profesi itu, mengetahui langsung kondisi yang dialami korban karena juga bekerja dengan meliput kondisi yang dialami dalam bencana itu.

“Untuk mempercepat penyaluran bantuan juga mengajak PWI Jember agar bisa segera sampai di tangan masyarakat dan kami juga lanjut berkoordinasi dengan BPBD Jember,” ungkapnya.

Ady juga menambahkan, terkait kondisi yang dialami warga terdampak banjir. Pihaknya juga akan menyiapkan tandon portabel untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

“Yang nanti akan kita carikan sumber air bersih yang aman, untuk memenuhi kebutuhan air bersih sementara. Selama pemulihan pasca banjir,” katanya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah Pengurus PWI Jember Sugeng Prayitno menyampaikan, kondisi yang terjadi di Desa Wonoasri sangat parah. Maka jurnalis merasa perlu menyampaikan informasi ke masyarakat, kaitannya ikut andil untuk membantu sesama.

“Kondisinya sangat parah dan ini salah satu bentuk kepedulian kita kepada masyarakat,” kata Sugeng saat dikonfirmasi.

Terkait kebutuhan air bersih, dibenarkan juga olehnya. Karena sumur-sumurnya tercemar, hal itu telah disampaikan ke stakeholder terkait.

“Alhamdulillah segera direspon, dan bersama PWI Jember. Sore ini juga PDAM menyampaikan air bersih itu. Untuk awal 1 truk tangki air bersih yang selanjutnya berkoordinasi dengan BPBD,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment