Protes Rencana Pembangunan Tambak, Warga Gersik Putih Endus ‘Main Mata’ Kades dengan Pemilik Modal

0 Komentar
Reporter : Panji Agira
Protes Rencana Pembangunan Tambak, Warga Gersik Putih Endus 'Main Mata' Kades dengan Pemilik Modal

Foto: Sejumlah warga Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Sumenep, saat mendatangi Balai Desa mempertanyakan rencana pembangunan tambak garam di lahan kosong pesisir pantai.

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Sejumlah warga Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Sumenep, Jawa Timur, menduga adanya ‘main mata’ antara pihak Pemerintah Desa (Pemdes) setempat dengan para pengembang dan sejumlah pemilik modal dari luar desa.

Mereka mendatangi Balai Desa setempat, Minggu (19/2/2023) untuk mempertanyakan rencana pembangunan tambak garam di lahan kosong pesisir pantai Desa setempat karena dinilai merugikan masyarakat lokal dan mengancam lingkungan.

Sebelum ke Balai Desa, Warga menggelar Istighasah di Masjid Zainal Abidin Kampung Tapakerbau Desa setempat. Mereka meminta keselamatan dan kekuatan untuk berjuang menolak pembangunan tambak garam di Desanya.

Perwakilan warga Herman Wahyudi menyampaikan, pihaknya perlu mempertanyakan rencana pembangunan tambak di lahan kosong kepada Kepala Desa Mohammad Mohab.

Informasi yang diterima warga, proyek dengan mereklamasi Pantai itu dimotori oleh Pemerintah Desa.

Baca Juga:  Orang Ini Ngaku Sepupu Kepala Dinas PMD Sumenep, Datangi Sejumlah Kades Minta Sesuatu

Pemerintah Desa diduga menfasilitasi para pengembang dari luar Desa dengan memanfaatkan lahan kosong di perairan pantai tersebut.

”Kami perlu mempertanyakan itu kepada Kades, sebab di Tahun 2018 Pemerintah Desa menolak rencana itu oleh salah satu pengembang. Tapi, tahun ini justru berinisiatif sendiri dan menfasilitasi untuk memanfaatkan lahan kosong di pesisir pantai kami,” ucapnya menyesalkan.

Bagi warga di kampungnya tidak ada ruang untuk menerima rencana pembangunan tambak garam tersebut.

Warga secara tegas menolaknya sebab pembangunan tambak tersebut akan berdampak buruk terhadap perekonomian masyarakat lokal, bahkan kepada lingkungan sekitar.

”Ada banyak warga yang menggantungkan hidupnya di sana. Mereka sehari hari mencari ikan, lalu kemudian mau dihabisi mata pencahariannya dengan dibangun tambak. Dimana hati nuraninya,” kata mantan Aktivis HMI ini.

Apalagi, tambah dia, lahan kosong yang akan dibangun tambak merupakan kawasan wisata Pantai Keris. Pantai Keris sempat terkenal dan menjadi salah satu jujukan masyarakat untuk menikmati wisata Pantai di Sumenep.

Baca Juga:  Blusukan Temui Warga, Kades Muda Romben Guna Berbagi Berkah di Bulan Ramadan

”Pantai Keris yang semestinya dimaksimalkan untuk pengembangan Desa. Malah diabaikan begitu saja. Dan sekarang justru akan dihabisi dengan dibangun tambak garam di sekitarnya,” katanya.

Selain soal rencana pembangunan tambak garam di lahan kosong, Warga juga mendesak Pemerintah Desa untuk turun tangan mengatasi masalah kerusakan jalan menuju Desa Gersik Putih.

Sejumlah titik akses jalan utama yang menghubungkan beberapa Desa di Kecamatan Gapura seperti Gapura Barat, Gapura Tengah, dan Gersik Putih rusak parak akibat keluar masuknya angkutan berat di Desa tersebut.

”Jadi sudah sebulan lebih tiap hari. Jalan itu dilalui truk mengangkut batu dengan beban berat untuk pembangunan tambak garam juga. Jalan itu dikeluhkan, tapi justru dibiarkan oleh Desa,” tambah Siddik Ketua RT 01 RW 01 Kampung Tapa Kerbau Gersik Putih.

Baca Juga:  Polda Jatim dan Pangdam V Brawijaya Tinjau Kesiapan Vaksinasi Serentak di Sumenep

Sementara itu, dalam audiensinya warga ditemui oleh Kades Mohab dan sejumlah perangkatnya.

Selama berjam jama, warga menyampaikan aspirasinya soal rencana pembangunan tambak garam dan kerusakan jalan tersebut.

Hanya saja, Kades tidak merespon banyak soal rencana Pembangunan tambak garam di lahan kosong pesisir pantai.

Pemdes beralasan masih akan melakukan musyawarah desa (Musdes) untuk memutuskan soal pro dan kontra terkait rencana reklamasi pantai untuk tambak garam itu.

Sedangkan soal kerusakan jalan, Pemdes bersama warga bersepakat untuk menyetop truk pengangkut material pembangunan tambak garam. Pengembang diminta untuk bertanggung jawab memperbaiki kerusakan jalan tersebut. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment