SUMENEP, (WARTA ZONE) – Dalam rangka memeriahkan bulan suci Ramadan, Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, gelar gebyar lomba.
Berlangsung di Masjid An-Nur, Desa Batuputih Laok, Kecamatan Batuputih, lomba itu diikuti oleh pelajar di semua tingkatan dan umum.
Ketua PAC IPNU Batuputih, Muhammad Rifqi Alfiansyah mengatakan bahwa semarak lomba ramadan itu mendapat respon baik dari masyarakat.
Dengan hasil itu, ia yakin suatu hari Batuputih mampu berkompetisi dengan sejajar bersama daerah lainnya.
“Antusias masyarakat yang begitu luar biasa. Saya yakin Batuputih suatu hari nanti pasti bisa bersaing dengan daerah-daerah maju lainnya,” jelasnya. Senin, (18/04/2022).
Pada pelaksanaannya, lomba yang dibuka untuk masyarakat Batuputih merupakan langkah untuk menumbuhkan rasa cinta generasi muda terhadap Nahdatul Ulama (NU).
“Ketika masa kecil sudah ditanamkan nilai-nilai ke-NU-an, maka kelak jangan ragukan lagi rasa kepemilikan mereka terhadap NU akan mendarah daging dalam diri mereka,” jelasnya.
Semarak lomba ramadan yang digelar oleh PAC IPNU IPPNU Batuputih di antaranya: lomba mewarnai logo NU dengan ketentuan peserta dikhususkan kepada TK, RA se-Kecamatan Batuputih, Tanfidz Juz Amma untuk kategori masyarakat umum dengan maksimal umur 12 tahun, lomba pidato untuk siswa-siswi tingkat MTs/SMP dan MA/SMA.
Sedangkan kategori lomba baca puisi terbuka untuk umum khusus masyarakat Batuputih dengan ketentuan umur maksimal 20 tahun, lomba salawat terbuka untuk masyarakat Batuputih, dan lomba mewarnai logo NU untuk peserta didik tingkat MI/SD.
Kendati demikian, dalam pelaksanaannya ketua panitia menilai lomba itu masih ditemukan sejumlah kekurangan.
Utamanya di hari pertama pada lomba mewarnai logo NU. Berkat kerja sigap dan kekompakan anggotanya lomba tersebut berjalan lancar setelah diperbaiki oleh panitia.
“Tetapi alhamdulillah. Hari pertama itu kan lomba mewarnai logo NU yang diikuti anak-anak, jadi masih bisa dikoordiner dengan baik oleh panitia,” jelas Syaiful Bahri.
Ia berpesan, untuk menutupi celah organisasi, seluruh panitia diminta tetap mengedepankan kekompakan dan saling merangkul satu sama lain.
“Penanggung jawab lomba satu dengan yang lainnya harus bisa saling membantu. Karena tidak menutup kemungkinan manusia itu pasti ada kurangnya,” pungkasnya. (*)
Comment