Seminggu Pencarian, 3 Korban KM Berhasil II Belum Ditemukan

0 Komentar
Reporter : Abd. Wakid
DICARI: Tim Polairud saat melakukan pencarian 3 ABK korban tenggelam KM Berhasil II.

DICARI: Tim Polairud saat melakukan pencarian 3 ABK korban tenggelam KM Berhasil II.

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Pencarian 3 korban lakalaut di Perairan Giligenting Sumenep, Madura, Jawa Timur terus dilanjutkan. Meski telah berlangsung seminggu, namun hasilnya masih nihil.

Kepala Satuan Polisi Air dan Udara Polres Sumenep, Iptu Agung Widodo menyatakan, pencarian 3 korban tenggelam KM Berhasil II yang dilaporkan hilang sejak Minggu (14/2) lalu, hingga kini masih belum ada titik terang.

“Tetap kita perhatikan. Ya mencarinya juga masih di sekitar TKP, kita juga minta tolong kepada Pokmaswas dan nelayan-nelayan yang kita temui,” ujarnya, saat dikonfirmasi media, Senin (22/2/2021).

“Artinya hingga saat ini, itu belum ditemukan. Saya juga minta kepada para penjaring yang barang kali ketemu agar dikabarkan kepada petugas,” imbuhnya.

Sebelumnya, KM Berhasil II dilaporkan tenggelam di sekitar perairan Giligenting Sumenep. Kapal nahas yang membawa 17 penumpang itu mengalami oleng akibat dihantam ombak besar.

Dalam peristiwa nahas tersebut, 14 ABK berikut kaptennya dilaporkan selamat dan sudah dievakuasi, sementara 3 ABK lainnya masih dalam pencarian.

Berdasarkan cerita nakhoda kapal yang selamat dalam peristiwa tersebut, saat kejadian tiba-tiba perahu dihantam ombak besar disertai angin kencang, kemudian KM Berhasil II tenggelam karena posisi lambung kapal pecah.

“Kapal kami dihantam ombak 3 kali Pak, kapal seketika langsung karam. Teman-teman ABK berhamburan menyelamatkan diri masing-masing dengan alat seadanya, ada yang menggunakan ember, kayu dan bambu,” ucap H. Hisyam, kepada sejumlah media.

Ia menambahkan, kejadian nahas tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari di selatan perairan Pulau Giliraja. Sekitar pukul 06.00 WIB pagi baru ada nelayan setempat yang menyelamatkan.

“Sekitar 3-4 jam kami terombang ambing di tengah laut, sebelum akhirnya diselamatkan perahu Pendowo sekitar pukul 6 pagi, yang kebetulan melintas di dekat lokasi kejadian,” cerita dia.

Hal senada disampaikan Anwar, ABK yang turut selamat dalam kejadian kecelakaan laut, ia mengaku bersyukur karena bisa selamat, diceritakan saat kejadian dirinya sedang tertidur pulas, karena posisi perahu masih dalam perjalanan belum melakukan aktivitas menangkap ikan.

“Saat kejadian, saya sedang tidur, tiba-tiba ombak datang disertai angin kencang. Dihantam ombak 3 kali secara bersamaan, kapal langsung tenggelam,” sebutnya.

Dalam kondisi panik, para ABK mencoba meraih apapun yang bisa dijadikan alat untuk menyelamatkan diri. Karena yang bisa diraih adalah ember, jadi alat tersebutlah yang digunakan bertahan hingga datang pertolongan dari perahu nelayan lain.

“Yang dekat dengan saya itu ember mas, saya raih dan jadikan pelampung, karena posisi panik apapun kita pakai yang penting nyawa kita selamat,” ungkap dia haru. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment