SUMENEP, (WARTA ZONE) — Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 dimaknai dengan cara beragam di berbagai daerah. Salah satunya diskusi kebangsaan dengan iringan akustik dan musikalisasi puisi.
Seperti yang digelar oleh Pengurus Anak Cabang (PAC) Ikatan Sarjana Nahdhatul Ulama (ISNU) Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sabtu (22/8) malam di Warung Salera Desa Bicabi.
Acara yang mengangkat tema ‘Andai Indonesia Tanpa Pancasila’ itu dihadiri langsung oleh Budayawan Madura, D. Zawawi Imron dan Akademi sekaligus Ketua PC ISNU Kota Keris, KH. Muhammad Husnan A. Nafi. Keduanya merupakan narasumber untuk topik diskusi kebangsaan.
“Tujuan acara ini untuk mengenang jasa para pejuang kemerdekaan. Sekaligus merayakan HUT ke-75 Republik Indonesia,” kata Ketua PAC ISNU Dungkek, Ya’kup, saat sambutan.
Ia berharap, kelak akan lahir generasi bangsa yang tidak akan lupa pada sejarah kemerdekaan. Khususnya, mengilhami peran kiai dan ulama sebagai bagian tak terpisahkan dalam mengantarkan bangsa ini merdeka.
“Mudah-mudahan PAC ISNU Dungkek semakin solid dan mampu memberikan solusi dalam setiap permasalahan serta mampu mengabdi untuk mengibarkan bendera NU,” harapnya.
Selanjutnya, apresiasi datang dari pengurus PC ISNU Sumenep yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan semacam ini. Semoga bisa terwujud di kecamatan lain juga, sehingga ISNU akan semakin tampak keberadaannya di tengah masyarakat,” ucap Samsuni.
Ke depan, kata dia, ISNU harus lebih konkret memberikan kontribusi untuk kemajuan seluruh komponen masyarakat. Tak terkecuali, saling asah, asih dan asuh sesama alumni perguruan tinggi di Bumi Sumekar.
“Mudah-mudahan ini menjadi semangat kita bersama untuk mengabdi di NU. Selamat dan sukses untuk sahabat-sahabat PAC ISNU Dungkek atas terselenggaranya acara ini,” harap pria yang kini menjabat pemimpin redaksi Koran Madura.
Hadir dalam acara tersebut, Camat Dungkek, M. Zaini, Kepala Desa Bicabi, H. Faraid, perwakilan PC ISNU Sumenep, Hosnan Nasir, Ketua IKA-PMII Dungkek, Abdul Wahid, dan sejumlah undangan. (kid/bil)
Comment