SUMENEP, (WARTA ZONE) – Sejak pandemi COVID-19 melanda, sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur akhirnya ditutup. Penutupan ini dilakukan dalam rangka mencegah penularan virus corona.
Kondisi ini membuat pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2020 yang ditarget harus mencapai Rp500 juta untuk sektor pariwisata menurun, bahkan belum maksimal. Sebab, tiga destinasi wisata yang dikelola oleh pemerintah yakni Museum Keraton Sumenep, Pantai Lombang dan Slopeng tidak lagi beroperasi sejak 16 Maret 2020 lalu.
Meski target itu diubah pada saat pembahasan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) di pertengahan tahun 2020 menjadi Rp350 juta, namun hasilnya tetap belum sampai di angka itu.
“Dari Rp350.000.000 juta itu diperoleh realisasi sebesar Rp146.366.000.00,” terang Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Disparbudpora Sumenep, Imam Buchari, saat dihubungi media ini, Jumat (26/2/2021).
“Artinya dari target tersebut bisa dikatakan tercapai 50% lah dari pagu anggaran,” imbuhnya.
Dia menambahkan, untuk tahun 2021 ini target PAD dinaikkan sebesar 15% dari tahun 2020. “Artinya, dari Rp500 juta itu ditambah 15 persen lagi. Jadi totalnya adalah Rp575 juta,” sebutnya.
Jika dengan target di angka fantastis itu objek wisata masih belum dibuka, Imam mengaku akan sedikit kesulitan untuk mewujudkan. Untuk itu, dia menegaskan akan terus berupaya untuk membuka tiga destinasi wisata milik Pemkab Kota Sumekar.
“Kalau memang nanti diijinkan buka maka akan kami buka. Tentunya tetap dengan mengikuti prosedur,” tegasnya.
Prosedur pertama, lanjut Imam, akan diajukan terlebih dahulu kepada Ketua Gugus Tugas COVID-19. Dalam hal ini adalah Bupati Sumenep, Achmad Fauzi yang baru saja dilantik oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
“Kalau misalnya nanti tetap tidak bisa dibuka karena pertimbangan fluktuasi COVID atau apa, iya kami tetap akan terima. Karena kami juga bagian dari pemerintah,” ucapnya.
“Jika diperbolehkan dibuka, maka kami sangat siap. Karena kami juga banyak pertimbangan kan, apabila lama tidak dibuka maka kasihan pedagang yang jualan di tempat-tempat wisata ini,” imbuhnya.
Pihaknya optimis jika destinasi wisata dibuka akan kembali mendongkrak PAD tahun 2021. Sebab, laju perekonomian akan kembali aktif layaknya sebelum masa pandemi COVID-19.
“Insya Allah yang jelas optimis. Semoga ada formulasi baru di masa kepemimpinan Bupati yang sekarang ini,” harap Imam. (*)
Comment