Ribuan Warga dan Kiai di Sumenep Akan Hadiri Istigasah Untuk Keselamatan Lingkungan Gersik Putih

0 Komentar
Reporter : Panji Agira

Foto: Wakil Ketua PC NU Sumenep Kiai A Dardiri Zubairi saat menghadiri istigasah atau doa bersama warga Desa Gersik Putih, di Asta Kiai Sulaiman desa setempat, Kamis malam (20/4/2023).

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Istigasah Kubro untuk Keselamatan Lingkungan dan Persaudaraan akan digelar di Masjid Zainal Abidin, Kampung Tapakerbau, Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (27/5/2023) besok.

Doa bersama yang dimotori sejumlah tokoh, kiai, dan aktivis ini sebagai bentuk respon terhadap polemik reklamasi laut untuk pembangunan tambak garam di kawasan Pantai atau laut Desa setempat.

Rencana reklamasi laut oleh penggarap yang difasilitasi Pemerintah Desa Gersik Putih itu ditolak warga lokal karena dianggap mengancam lingkungan dan merusak ekosistem laut. Lahan pencahariaan warga yang biasa menangkap ikan dan mencari seafod serta rajungan juga terancam hilang.

Baca Juga:  Terekam CCTV, Berikut Identitas Pelaku Teror Alat Kelamin di Sumenep

Gejolak penolakan terhadap rencana reklamasi selama tiga bulan terakhir ini cukup memanas, bahkan sejumlah warga yang menolak dipolisikan ke Polres Sumenep. Pihak penggarap dan Pemerintah Desa ngotot menggarap dengan alasan objek kawasannya ber-sertifikat hak milik (SHM).

”Doa bersama atau Istighosah ini merupakan bagian dari ikhtiar kami seluruh warga bersama para Masyayikh dan aktivis lingkungan untuk menyelamatkan laut agar tidak dirusak. Sekaligus memohon agar tetap diberi keselamatan dan terjalin persaudaraan khususnya di Gersik Putih,” terang Penanggung Jawab Kegiatan, Ahmad Siddik, Jum’at (26/5/2023).

Siddik menyebutkan, sekitar 4 ribu warga dari 4 Kecamatan wilayah Timur Daya yaitu Gapura, Dungkek, Batu Putih, dan Batang-Batang dalam doa bersama tersebut.

Baca Juga:  Protes Rencana Pembangunan Tambak, Warga Gersik Putih Endus 'Main Mata' Kades dengan Pemilik Modal

”Tentu, itu (kehadiran masyarakat luar Gersik Putih) sebagai bentuk solidaritas kepada warga Gersik Putih yang selama ini berjuang melawan privatisasi laut,” ungkapnya.

Jika tidak ada aral, ulama Kharismatik KH. Thaifur Ali Wafa, Rois Syuriah PCNU Sumenep KH Hafidzi Syarbini, dan Ketua PC NU Sumenep serta sejumlah kiai se Timur Daya akan hadir membersamai warga di istighasah.

”Tentu KH Fadloil Rois NU Gapura, KH Roji Fawaid Rois NU Dungkek, dan sejumlah Kiai sepuh lainnya seperti Kiai Maimun Busyrowi serta Kiai Haji Ali Mukafi juga akan hadir sekaligus menjadi pengundang,” terang Siddik.

Baca Juga:  Raperda Prakarsa DPRD Sumenep, dari Reforma Agraria hingga Tambak Udang

Tokoh Masyarakat Desa Gersik Putih Saniman mengaku bersyukur atas kehadiran masyarakat dan Kiai-Kiai se-Timur Daya di tengah gejolak reklamasi laut yang terjadi di Desanya dengan menggelar istighasah.

Acara tersebut secara tidak langsung merupakan bentuk dukungan kiai dan ulama atas perjuangan warga Gersik Putih dalam menolak reklamasi laut untuk pembangunan tambak garam.

”Ini (Istighosah) menjadi kekuatan baru bagi masyarakat Gersik Putih khususnya untuk tetap kokoh berjuang menolak reklamasi,” kata Saniman yang juga Ketua RW II Dusun Gersik Putih Barat Desa Gersik Putih ini. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment