Beredar Video Jenazah Tergeletak di Pinggir Jalan Sultan Agung Jember, Begini Penjelasannya

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Caption: Sebuah rekaman video berdurasi 13 detik dengan suara perempuan yang menunjukkan jika ada jenazah di pinggir jalan tidak segera diangkut ke dalam mobil ambulans.

Caption: Sebuah rekaman video berdurasi 13 detik dengan suara perempuan yang menunjukkan jika ada jenazah di pinggir jalan tidak segera diangkut ke dalam mobil ambulans.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Sebuah video berdurasi 13 detik tersebar di media sosial, Senin (26/7/2021) dengan menampakkan jenazah yang berada di pinggir jalan raya dibawah mobil ambulans desa.

Diketahui peristiwa itu terjadi di Jalan Sultan Agung Gang Babian, belakang Toko Mebel Bintang, Kecamatan Kaliwates, Jember.

Dalam video itu, tampak suara perempuan (perekam) memberikan narasi jika ada jenazah berada di pinggir jalan tidak segera diangkut ke dalam mobil ambulans.

“Ini ada mayat Covid di jalan gak ada yang angkat. Ini di Jember ini. Ini bukti nyata kalau Covid. Ini lihat ini! Tidak ada yang angkat (ke dalam mobil ambulans). Bukti nyata Covid! Kalau masih gak percaya di Jember,” ucapnya sambil merekam (dari dalam mobil).

Dari informasi yang dihimpun wartawan di lapangan, video tersebut tersebar sejak Minggu sore (25/7) kemarin.

Menurut Ketua RT 001 RW 015 Lingkungan Kampung Tengah, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates. Frans Xavier Kuswantoro mengatakan, jenazah tersebut adalah warganya yang meninggal karena sakit, saat menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumahnya.

Baca Juga:  Antisipasi Berita Hoax, Bawaslu Jember Belajar dari Pengalaman Kabar Tidak Benar Mantan Bupati Faida Saat Pilkada Lalu

“Itu tidak kemudian tergeletak begitu, tetapi proses mau dimasukkan ke mobil ambulans. Saat itu pasien itu akan dimasukkan dan ada dua orang petugas dengan memakai pakaian APD lengkap,” ucap Kuswartono, saat dikonfirmasi di rumahnya.

Saat akan dimasukkan ke dalam mobil ambulans, lanjut Frans, ada suaminya yang sedang menunggu di dekat mobil ambulans.

“Kemarin yang meninggal itu, seorang ibu yang selisih beberapa hari sebelumnya ibu mertuanya juga meninggal. Jadi dalam satu rumah itu ada dua orang yang meninggal,” katanya.

Keduanya meninggal karena terkonfirmasi positif Covid-19. “Yang meninggal pertama ibu mertuanya itu terkonfirmasi positif Covid. Yang kemarin (tampak dalam video tergeletak di pinggir jalan) itu, saat itu belum meninggal, tapi masih mau dibawa ke RS Kaliwates kalau tidak salah. Karena sakit,” jelasnya.

“Tapi kemudian malamnya gitu, dikabarkan meninggal dan juga sama positif Covid juga,” sambungnya.

Kata Frans, untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 yang ada di wilayahnya, pihaknya menutup jalanan disekitar wilayah warganya yang meninggal.

“Jalanan itu ditutup, khususnya di wilayah rumah yang meninggal itu. Sebagai upaya isolasi mandiri. Agar tidak ada akses jalan dan tidak sliweran. Untuk sementara waktu. Koordinasi dilakukan dengan Pak Kampung dan juga Babinsa setempat,” ujarnya.

Baca Juga:  Kapolres Jember Tinjau Langsung dan Tangani Korban Banjir

Menanggapi adanya jenazah yang tergeletak di pinggir jalan. Kepala Puskesmas Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates dr. Rumi Enggarwati menyampaikan, jenazah tersebut bukannya tergeletak di pinggir jalan.

“Terkait video yang (disampaikan) jenazah ditelantarkan atau dibiarkan, itu tidak benar. Dari video itu ada petugas saya, dan ada mobil ambulans puskesmas yang stand by di sana untuk memberikan bantuan,” ucap dokter Rumi.

Awalnya, pihaknya menerima informasi jika ada warga yang sedang isoman kemudian sakit.

“Kemudian menghubungi kami untuk minta dibawa ke rumah sakit. Selanjutnya kami merujuk ambulans puskesmas untuk membawa ke rumah sakit Kaliwates,” jelasnya.

“Tapi kenapa tidak berangkat, karena berangkat (roda tandu) ada kemacetan roda tidak turun. Sehingga ditaruh di bawah itu,” sambungnya menjelaskan.

Baca Juga:  Selain 23 Pelajar SMP di Jember, Polsek Patrang Amankan Terduga Pengedar Pil Koplo ke Sekolah

Sehingga, saat di lokasi itu, lanjut Dokter Rumi, dibantu petugas lainnya dan juga suami pasien diangkat ke dalam mobil ambulans. “Nah saat berada di bawah itu, kemudian direkam video itu yang dikatakan sedang tergeletak di pinggir jalan. Padahal tidak begitu,” ungkapnya.

“Selanjutnya dibawa ke rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan meninggal dengan hasil swabnya positif,” sambungnya.

Sehingga, karena meninggal terkonfirmasi positif, maka dilakukan pemulasaraan jenazah dengan protokol Covid-19.

Dokter Rumi juga menambahkan, jika dalam satu rumah ada dua orang yang meninggal.

“Sebelumnya itu, orang tuanya (ibu mertua) yang meninggal. Selisih sehari, kemudian kemarin yang meninggal ibu itu (menantunya). Yang sebelumnya sempat kritis, karena keluhan sesak napas. Untuk keluarga di satu rumah itu kita lakukan monitoring, dan karena masih masa berkabung maunya isolasi mandiri,” jelas Rumi.

“Selanjutnya kita lakukan 3T, karena adanya kasus tersebut di wilayah setempat,” tutupnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment