JEMBER, (WARTA ZONE) – Pria berinisial AB (60) warga Dusun Utara I, Desa Kalisat, Kecamatan Kalisat, Jember, dituding sebagai dukun santet oleh warga di sekitar rumahnya.
Kakek sepuh itu hanya bisa pasrah dengan tudingan warga sebagai dukun santet. Bahkan karena tudingan miring itu, kini Kakek AB ditampung di Musala Polsek Kalisat.
Tudingan miring dukun santet itu, kata Kapolsek Kalisat AKP Istono, berawal dari mimpi seorang warga yang sakit, namun kemudian sampai meninggal dunia.
“Jadi sebelumnya ada seorang warga yang sakit, mengaku bermimpi bertemu dengan Pak AB itu,” kata Istono saat dikonfirmasi di Mapolsek Kalisat, Sabtu (27/5/2023) sore.
Istono menjelaskan, dari mimpi itu, diyakini oleh warga yang sakit, jika Kakek AB dianggap mampu memberikan kesembuhan.
Sehingga kemudian, saudara dari warga yang sakit ini, meminta air putih yang dinilai berkhasiat ke Pak AB.
“Tapi pak AB tidak mau. Lah dia hanya buruh tani dan tidak ingin malah nantinya dituding macam-macam, baik dukun atau semacamnya. Misal sembuh semakin membenarkan tudingan, tidak pun (semakin sakit), juga sama nantinya,” ujar mantan Kapolsek Sumberjambe itu.
Sampai akhirnya, lanjut Istono, sebulan kemudian warga yang sakit itu meninggal dunia.
“Nah dari sana, akhirnya Pak AB dituding sebagai dukun santet. Bahkan informasi itu semakin menyebar, dan banyak diyakini warga yang lain,” ujarnya.
“Apalagi tidak hanya dialami satu orang warga yang sampai meninggal itu, warga lain pun ada yang mengaku jika sakit dan memimpikan Pak AB,” sambungnya.
Karena isu soal dukun santet itu semakin santer tersebar. Warga pun menghendaki untuk mengusir pak AB. Warga juga bahkan semakin bersikap antipati.
“Selanjutnya kami bersama jajaran Muspika Kalisat, berusaha memberikan solusi dan pandangan. Jika sakit selayaknya diperiksakan ke dokter. Bahwa isu (dukun santet) tersebut juga tidak benar. Tapi warga tetap yakin dengan menuduh Pak AB. Akhirnya daripada di massa warga, kami tampung di Musala Mapolsek,” ujarnya.
Untuk meyakinkan warga, Istono menambahkan, pak AB pun disarankan untuk melakukan sumpah pocong.
“Tapi warga tetap tidak percaya, juga tidak mau dilakukan sumpah pocong. Akhirnya pak AB diusir itu,” ucapnya. (*)
Comment