Ingin Akhiri Perang, Presiden Ukraina Ungkapkan Keinginan Bertemu Vladimir Putin 

0 Komentar
Reporter : Helmy
Ingin Akhiri Perang, Presiden Ukraina Ungkapkan Keinginan Bertemu Vladimir Putin

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (Sumber: Stefanie Loos/AFP/Getty Images)

WARTA ZONE – Kabar terbaru tentang perang Ukraina dan Rusia yaitu beredar pernyataan Presiden Volodymyr Zelensky atas keinginannya bertemu dengan presiden Rusia.

Dalam keterangan Reuters yang dikutip sindonews.com pada Selasa, 24 Mei 2022 dijelaskan, bahwa kata Volodymyr Zelensky Presiden Vladimir Putin adalah satu-satunya pejabat Rusia yang bersedia dia temui untuk membahas cara mengakhiri perang.

Hal itu disampaikan melalui tautan video kepada audiens di Forum Ekonomi Dunia di Davos, pada Senin (23/5/2022).

Selain mengungkap kesediaannya menemui Presiden Vladimir Putin, presiden Ukraina juga menyinggung tentang pertemuannya dengan Rusia yang menjadi sulit, mengingat apa yang dia katakan sebagai bukti tindakan Rusia terhadap warga sipil di bawah pendudukan.

“Presiden Federasi Rusia yang memutuskan semuanya,” kata Zelensky melalui seorang penerjemah.

Baca Juga:  Mahasiswa Protes BBM Naik, Aktivis Milenial: Demonstrasi Bukan Hanya Poto Selfi

“Jika kita berbicara tentang mengakhiri perang ini tanpa dia secara pribadi, keputusan itu tidak dapat diambil,” tambah Zelensky dalam laman sindonews.com yang melansir dari Reuters.

“Saya tidak bisa menerima pertemuan apa pun dengan siapa pun yang datang dari Federasi Rusia selain presiden,” kata Zelensky.

“Dan, hanya dalam kasus ketika ada satu masalah di (meja): menghentikan perang. Tidak ada alasan lain untuk pertemuan jenis lain,” tambahnya.

Pada akhir Februari Ukraina dan Rusia telah mengadakan pembicaraan. Hanya saja dari pertemuan itu kedua belah pihak sama-sama mengatakan tidak menemukan hasil.

Baca Juga:  Catatan Pendidikan Buya Syafii Maarif, Cendikiawan Muslim yang Berlabuh Diberbagai Bidang

Melalui televisi Ukraina, minggu lalu Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa perang Ukraina dan Rusia tidak akan berhenti tanpa adanya semacam diplomasi. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment