Dituding Istri Cabuli Santri, Kiai Jember: Kalau Punya Bukti, Berani Jalan Jongkok Telanjang Bulat dari Jember ke Jakarta

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Dituding Istri Cabuli Santri, Kiai Jember_ Kalau Punya Bukti, Berani Jalan Jongkok Telanjang Bulat dari Jember ke Jakarta

Foto: Kiai Fahim saat berada di dalam ruangan kamar khusus yang diduga tempat untuk berbuat mesum.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Kiai Ponpes Al Djaliel 2 Jember, Muhammad Fahim Mawardi, dituding istrinya Himmatul Aliyah telah selingkuh dan berbuat cabul terhadap para santriwati dan juga Ustadzah (guru pengajar perempuan).

Sang istri mengaku memiliki bukti rekaman video, terkait tudingan yang disampaikan. Dimana perbuatan mesum itu dilakukan di dalam ruangan kamar khusus lantai dua lingkungan pondok.

Beralamat di Dusun Krajan, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Jember.

Terkait tudingan dari sang istri, Fahim membantah hal itu. Bahkan Fahim balik menantang tudingan yang disampaikan untuk dijadikan laporan polisi.

“Kalau masalah benar atau tidak, kita tidak bisa mengajak orang untuk percaya. Apalagi orang yang tidak suka sama saya dan semuanya itu akan selesai di meja hijau. Jadi saya berharap ini dilanjutkan, jangan hanya konsultasi mereka. Lapor saja!” Kata Fahim saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di pondoknya, Jumat (6/1/2023).

Baca Juga:  Gerebek Rumah Warga, Disnaker Jember Ungkap Tempat Penyalur TKI Ilegal

Menurut Fahim, segala tudingan yang ditujukan padanya. Terlebih dilakukan oleh istrinya itu dianggapnya sebagai sebuah fitnah.

Bahkan Fahim pun berani bertaruh, jika tudingan perbuatan cabul ataupun selingkuh terhadap Santriwati dan Ustadzah tidak benar.

“Saya yakin saya sampaikan, saya (berani) bertaruh. Kalau mereka mempunyai bukti seperti itu, di video yang katanya mecabuli atau apalah bahasanya. Saya berani jalan jongkok dari Jember ke Jakarta telanjang bulat,” tegasnya.

“Saya bersumpah, Wallahi (Demi Allah,red) saya berani seperti itu,” sambungnya menegaskan.

Menurutnya, adanya fitnah dan tudingan miring tentang dirinya. Sudah dianggap sebagai hal yang biasa dan sering dialami oleh dirinya.

“Nah kalau persoalan sikap saya bagaimana, saya ini dari dulu terbiasa dengan keadaan-keadaan di buat tidak nyaman itu sudah hal biasa. Saya anggap sebagai promosi saya sebagai artis,” ucapnya.

“Artinya orang bisa kenal dengan Ponpes Al Djaliel, ada kaderisasi pemimpin muslim. Ada yang namanya Tahfiz hadist, dari sini promosi gratis bagi saya. Jadi (saya) tidak terlalu ambil pusing,” sambungnya.

Baca Juga:  Lantik 8 Pejabat Tinggi Pratama, Bupati Hendy: ASN Wajib Bahu Membahu Normalkan Perekonomian Jember

Lebih jauh Fahim berani menyatakan bertindak tegas terkait tudingan yang diterimanya. Karena tudingan miring yang diterima, juga dianggapnya mencoreng nama baik dari santri.

“Saya ulangi lagi, kalau misalkan nama baik saya yang dihancurkan atau dibikin jelek sekalipun. Saya tidak ridho, juga tidak masalah. Namun ini sudah membawa nama baik kiai, ini sudah mengacaukan semuanya dan merusak citra pesantren,” ujarnya.

“Saya dudukkan di atas kepala saya, dan saya tidak boleh mundur dan harus membela mati-matian. Saya harus menuntut ini semuanya, sampai nantinya siapa yang akan masuk penjara. Dia (orang yang menuding fitnah) atau saya?” ujarnya menambahkan.

Baca Juga:  KLA Jember Naik Peringkat, Dari Madya Ke Nidya Dalam 1 Tahun

Sebelumnya, terkait tudingan miring yang diterima oleh Kiai Fahim. Sebelumnya sang istri melakukan konsultasi hukum ke Mapolres Jember.

Sang istri ditemui langsung oleh Kanit PPA Satreskrim Polres Jember Iptu Dyah Vitasari.

“Jadi Bu Nyai (istri Kiai) ini namanya warga masyarakat, melakukan konsultasi ke Polres Jember. Tanya ke bagian PPA Polres Jember. Beliau ini melakukan pengaduan, jika pak kiai ini. Disebut sering kalau malam memasukkan santrinya ke dalam ruangan khusus berbentuk kamar atau ruang pribadi Pak Kiai. Masuknya dari malam, keluarnya sekitar jam 1-3 dini hari,” kata Vita saat dikonfirmasi di Mapolres Jember.

Dari tindakan yang dilakukan Kiai F itu, kata Vita, menurut istrinya dinilai mencurigakan. Terlebih lagi, ruangan khusus atau kamar pribadi Kiai itu memiliki kunci khusus. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment