Viral Kades di Jember ‘Ambruk’ Saat Nyanyi Bareng Biduan, Dinyatakan Meninggal Akibat Stroke

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Foto: Kepala IGD RSU Kaliwates Jember, dr. Ghuiranda Syabannur R, saat dikonfirmasi media. Senin (22 Mei 2023).

JEMBER, (WARTA ZONE) – Kepala Desa (Kades) Ambulu Mulyono warga Dusun Sumberan, Desa Ambulu, Kecamatan Ambulu, Jember, dinyatakan meninggal dunia karena Stroke.

Sebelum meninggal dunia, Kades Mulyono harus mendapat perawatan intensif di RSU Kaliwates, setelah secara tiba-tiba ambruk di atas panggung saat bernyanyi dengan seorang biduan, Minggu malam (21/5) kemarin.

Dari hasil pemeriksaan medis, pria yang umurnya 53 tahun itu dinyatakan meninggal saat menjalani perawatan di ruang IGD rumah sakit.

Dari diagnosa pada pasien, kata Kepala IGD RSU Kaliwates dr. Ghuiranda Syabannur R, penyebab kematian kades diduga kuat akibat serangan stroke.

“Jadi diagnosa kami, pasien awal datang itu sudah dalam kondisi tidak sadar atau unrespon, tidak ada respon. Sehingga kita curiganya ke arah (serangan) stroke. Tapi itu kemungkinan besar atau dugaan kuatnya,” kata dokter Ghuiranda saat dikonfirmasi di RSU Kaliwates, Senin (22/5/2023) siang.

Baca Juga:  Tunjukkan Keakraban saat Kegiatan J-HUR, Cara Bupati-Wabup Jember Tepis Isu Ketidakharmonisan

Dirinya masih menyampaikan dugaan, karena pasien masih dalam perawatan intensif di ruang IGD.

“Sehingga belum kami lakukan pemeriksaan lanjutan, karena kondisi tidak memungkinkan, berkenaan dengan CT scan atau pemeriksaan lain. Karena kondisi pasien tidak bisa dipindah ke ruangan lain. Karena sangat beresiko sekali jika dipindah,” jelasnya.

“Istilah itu, untransportabel. Iyalah tidak bisa ditransport dari satu tempat ke tempat lain. Karena kondisi pasien yang tidak memungkinkan,” sambungnya.

Lebih lanjut dokter Ghuiranda menjelaskan, untuk kondisi pasien saat masuk ke rumah sakit juga dalam kondisi koma.

“Kemudian yang menguatkan dugaan kita tentang kondisi pasien stroke itu, ciri-ciri berikutnya adalah sifatnya (serangan) mendadak. Karena informasi yang kami terima, kondisi sehat. Kemudian ada kegiatan sebelumnya tiba-tiba tidak sadar,” ujarnya.

Untuk tensi darah juga tinggi saat diperiksa. Jadi dari ciri-ciri itulah dugaan kuat penyebab kematian adalah stroke.

Baca Juga:  Perbaikan Jembatan Klungkung Selesai dalam Waktu 7 Bulan

Selanjutnya dari diagnosa tersebut, lanjutnya menjelaskan, sebagai bentuk perawatan dilakukan stabilisasi kondisi.

“Karena ya kondisi kritis itu. Stabilisasi itu mencakup dari (pemeriksaan organ) jantungnya, dan pernapasan. Istilah juga secara medis itu ABC. Jadi mulai dari napas, gerakan dinding dada, dan jantung. Stabilisasi itu dari tadi malam (masuk IGD) sampai pagi tadi,” ujarnya.

Namun kemudian karena kondisi pasien yang semakin menurun. Sekitar pukul 12.52 WIB, Kades Ambulu itu meninggal.

“Sehingga dugaan kuat serangan stroke itulah yang menyebabkan kematian pasien. Tentunya kondisi ini akhirnya menyerang organ lain. Tapi ya stroke itu penyebab dugaan kuat kematian korban,” ungkapnya.

Baca Juga:  Koalisi Tolak Kekerasan Seksual Jember Turun Jalan, Minta Terdakwa Dihukum Setimpal

Terkait perawatan terhadap pasien selama di rumah sakit, lebih lanjut dokter Ghuiranda menyampaikan, hanya dilakukan di ruang IGD.

“Dari masuk sampai meninggal tadi. Belum kami pindah ke kamar rawat, karena kondisi pasien tadi masih observasi dan butuh pengawasan di IGD,” tandasnya.

Terkait kabar kematian Kades Ambulu itu, terpisah kerabat dari kades pria berinisial AG juga ikut membenarkan.

“Maaf mas mau mengabarkan, pak Kades meninggal. Tadi saya menerima kabarnya sekitar pukul 1 siang meninggalnya,” kata AG.

Selanjutnya, dari kabar meninggal itu. Kades Mulyono langsung diantar ke rumah duka untuk dimakamkan.

“Ini kami keluarga akan ke rumah duka di Desa Ambulu, untuk kemudian memakamkan beliau (Kades Ambulu),” ucapnya singkat. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment