JEMBER, (WARTA ZONE) – Anggota Reskrim Polsek Patrang dan Resmob Kota, Satreskrim Polres Jember, berhasil meringkus terduga pelaku pemberi jajan anak berisi potongan silet dan biji staples, Selasa (3/7/2021).
Penangkapan terduga pelaku tersebut dilakukan di sebuah Warung Mie Ayam depan RSD dr. Soebandi Jember.
Menurut salah seorang pembeli mie ayam Sujadmiko, mengaku bingung karena tiba-tiba banyak orang.
“Saat itu pelaku dipegang (ditangkap), katanya sih sama polisi, tapi pakai baju biasa atau pakaian preman ya. Ada beberapa tadi. Tapi katanya tukang parkir depan itu, yang ditangkap pelaku yang membagikan wafer isi silet,” kata Sujadmiko.
Diketahui, saat penangkapan tersebut, polisi datang ke lokasi Warung Mie Ayam dengan mengendarai satu mobil polisi, dan 2 mobil pribadi. Kemudian, terduga pelaku itu dimasukkan ke dalam salah satu mobil preman dan langsung dibawa pergi dari lokasi.
Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Komang Yogi Arya Wiguna mengatakan, warga Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, dihebohkan dengan makanan ringan wafer yang isinya potongan silet dan biji staples. Yang kemudian dibagikan kepada anak-anak di wilayah setempat.
Terduga pelaku tersebut berinisial AGH (43), seorang warga Lingkungan Kreongan, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Jember.
“Saat ini kami telah mengamankan terduga pelaku bersama tim gabungan dari Polsek Patrang,” ucap Yogi saat dikonfirmasi di Mapolres Jember.
“Tertangkapnya pelaku memang sudah kami curigai, sehingga kami amankan,” sambungnya.
Saat dilakukan penyelidikan dan interogasi, motif terduga pelaku tersebut sebagai salah satu syarat ilmu kebatinan.
“Sementara, pengakuan dari pelaku ini karena mempelajari ilmu tertentu atau tolak balak,” ujarnya.
Kata Komang, terduga pelaku juga mengaku jika dirinya sering mendapat kiriman serupa dari orang tidak dikenal. “Sehingga pelaku berbuat demikian agar dirinya tidak mengalami sial,” jelas Komang.
Komang juga menambahkan, aksi membagikan wafer berisi silet dan isi staples itu sudah dilakukan beberapa kali.
“Pelaku ini mengaku sudah sepuluh kali melakukan hal ini. Namun kami masih melakukan pengembangan, apalagi pelaku mengaku jika saat beraksi sendirian tanpa ada yang membantu,” pungkasnya. (*)
Comment