SUMENEP, (WARTA ZONE) – Sejumlah santri Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa Guluk-Guluk yang tergabung dalam organisasi Ikatan Keluarga Santri Batang-Batang Dungkek (IKSABAD) menggelar kegiatan Mengaji dan Mengabdi.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian program kerja IKSABAD yang bertujuan untuk mengisi masa libur pesantren di bulan Ramadan 1442 H.
Acara tersebut dilaksanakan selama 9 hari, terhitung sejak Kamis, 22 sampai dengan Jumat (30 April 2021).
Ketua IKSABAD Sova Abrori menjelaskan, kegiatan pekan Mengaji dan Mengabdi itu sebagai media silaturrahim antara santri dengan alumni dan masyarakat.
Selain itu, juga merupakan ruang aktualisasi bagi santri agar masa libur pesantren terisi dengan aktivitas positif.
“Kami memilih kegiatan itu agar santri khususnya anggota IKSABAD bisa belajar berinteraksi dengan masyarakat, karena bagaimanapun kami para santri akan kembali ke masyarakat,” terang Sova Abrori dalam sambutannya pada acara penutupan, Jumat malam (30/04/2021) di balai Desa Totosan Kecamatan Batang-Batang.
Dia menyebutkan, ada banyak rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada IKSABAD Mengaji dan Mengabdi. Diantaranya; Bhakti Sosial, Khatmil Quran, Rukyah Aswaja, dan Pengecatan Masjid, Renovasi Musala, serta Sosialisasi Anti Narkoba, juga Santunan Anak Yatim.
“Semua kegiatan tersebut dilaksanakan di tempat yang berbeda yang tersebar di wilayah Kecamatan Batang-Batang, kecuali santunan anak yatim terpusat Desa Totosan sebagai sekretariat panitia selama kegiatan,” ujarnya.
Dilain pihak, Mawardi selaku perwakilan Pemerintah Desa Totosan menyampaikan terimakasih atas pengabdian yang dilakukan santri Annuqayah tersebut. Menurutnya, kegiatan semacam sangat positif sebagai sarana untuk memasyarakatkan santri dan menyantrikan masyarakat.
“Kami sangat berterima dan kami juga selalu siap jika di kemudian hari ada kegiatan santri Annuqayah jika akan ditempatkan di Desa Totosan,” kata alumnus Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo itu dalam sambutannya.
Sementara itu, Ketua Forum Santri Alumni IKSABAD (FORSA) Rusydiyono menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan melayani santri selama melaksanakan pengabdian.
“Kami atas nama alumni, juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama kegiatan ada perilaku yang kurang baik ataupun rancangan program yang kurang memuaskan, karena sejatinya kegiatan ini merupakan pendidikan menuju pendewasaan,” ucapnya.
Terakhir, Rusydiyono meminta kepada pengurus IKSABAD, agar ada inovasi dan kreasi pada rangkaian kegiatan pengabdian untuk tahun berikutnya. Kegiatan pengabdian harus ada yang berorientasi pada pemberdayaan.
“Misalnya bekerjasama dengan Pemerintah Desa mengadakan pelatihan pengelolaan hasil pertanian, atau kegiatan lain yang bisa mengangkat potensi daerah yang ditempati kegiatan pengabdian,” demikian permintaan Ketua FORSA kepada pengurus IKSABAD. (*)
Comment