Diguyur Hujan Deras, Tiga Kelurahan di Kaliwates Jember Terendam Banjir

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Foto: Lokasi banjir di sekitaran Kampus UIN KHAS Jember, Rabu (1/12/2021) sore.

Foto: Lokasi banjir di sekitaran Kampus UIN KHAS Jember, Rabu (1/12/2021) sore.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Akibat curah hujan cukup tinggi yang terjadi selama kurang lebih 3 jam, mengakibatkan tiga kelurahan di Kecamatan Kaliwates, Jember, terendam air, Rabu (1/12/2021) sore.

Dari data yang dihimpun BPBD Jember, tercatat sebanyak 80 KK di Kelurahan Mangli, Kelurahan Sempusari, dan Kelurahan Kaliwates terendam banjir dengan ketinggian 30-70 cm akibat luapan air dari saluran irigasi.

“Akibat curah hujan tadi cukup tinggi, sehingga debit air saluran irigasi di wilayah setempat menguap dengan cepat,” ucap Kepala BPBD Jember, Sigit Akbari, saat dikonfirmasi di lokasi banjir.

Baca Juga:  Bubarkan Judi Sabung Ayam, Penjudi Kocar Kacir Dikejar Polisi

Berdasarkan rincian dari 80 KK itu, setidaknya sebanyak 234 orang terkepungan banjir di kecamatan Kaliwates. Jumlah tersebut 14 orang di antaranya adalah lansia dan 15 orang lainnya adalah balita.

“Sementara data masuk ada sekitar 80 KK yang terdampak banjir. Secara rinci jumlah Warga 234 orang, lansia 14 orang, dan balita 15 orang,” sambungnya.

Dampak banjir yang paling banyak di wilayah Kaliwates dan 3 kelurahan, yakni di lingkungan Karangmluwo, Kelurahan Mangli, di Lingkungan Mrapah, Kelurahan Sempusari, dan di Lingkungan Condro, Kelurahan Kaliwates.

“Khususnya di Jalan Hayam Wuruk, dan Lingkungan Karang Mluwo, Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates sekitar Kampus IAIN (UIN KHAS Jember). Dampak banjir yang paling banyak,” ujarnya.

Baca Juga:  Naik Becak Diiringi Musik Patrol, 50 Bacaleg PDI Perjuangan Daftar ke KPU Jember

Di lokasi, saat ini arus banjir masih cukup deras. Sambil menunggu air surut warga terdampak banjir untuk sementara mengamankan diri ke sekitar jalanan dekat kampus UIN KHAS Jember.

Bencana banjir tidak hanya terjadi saat ini saja, bahkan sering terjadi setiap tahunnya. Untuk itu, Sigit menilai perlu adanya penanganan khusus untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal serupa.

“Untuk itu perlu penanganan serius dari banyak pihak. Mulai dari pendangkalan sungai atau saluran irigasi, dan nantinya akan dicari solusi terbaik agar kejadian banjir ini tidak terus terjadi,” ungkapnya.

Baca Juga:  Kepala BPBD Jember: Masyarakat Jangan Lakukan Pendakian Dulu di Puncak Gunung Raung

Adapun wilayah terdampak paling parah terjadi di Ponpes Baitul Ilmi yang jumlah santrinya ada sebanyak 32 orang.

“Tadi juga kita data dan menyampaikan kalau terjadi banjir paling terakhir surutnya,” tukasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment