Tanam Porang, HKTI Jember: Solusi Tingkatkan Ekonomi Petani

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Foto: Poktan HKTI Jember dan Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember, saat prosesi penanaman porang di Desa Candijati Kecamatan Arjasa.

Foto: Poktan HKTI Jember dan Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember, saat prosesi penanaman porang di Desa Candijati Kecamatan Arjasa.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Kelompok tani yang tergabung dalam Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember, melakukan penanaman porang di lahan tidak produktif di Desa Candijati, Kecamatan Arjasa.

Diketahui, tanaman porang memiliki nilai jual tinggi. Terlebih, saat ini tanaman porang banyak diburu untuk memenuhi kebutuhan eskpor.

Ketua HKTI Jember, Jumantoro menyampaikan, penanaman porang dan penghijauan tersebut ditujukan untuk meningkatkan ekonomi petani berbasis kearifan lokal. Sehingga, petani tidak hanya bergantung pada tamanan seperti padi, jagung, dan tembakau saja.

Baca Juga:  Pergantian Ketua HKTI Jember, Ada Dua Calon Kandidat Kuat untuk Kawal Kepentingan Petani

“Ini merupakan sebuah terobosan, bagaimana program pemerintah kedepannya dengan adanya kegiatan ini. paling tidak ada solusi nyata peningkatakan ekonomi masyarakat desa. Contohnya petani,” ucap Jumantoro saat dikonfirmasi sejumlah wartawan usai kegiatan, Rabu (3/11/2021).

Setelah realisasi budidaya porang terlaksana, Jumantoro berharap agar pemerintah menjembatani proses porang. Mengingat budidaya porang mudah ditanam serta tak membutuhkan perawatan ekstra dan tidak harus ditanam di areal yang begitu bagus.

Dengan adanya upaya pemerintah nantinya, pemasaran porang yang kini mengalami penurunan harga bisa terangkat kembali seperti sedia kala. Mulanya satu kilo porang dihargai sebesar Rp 8 ribu sampai Rp 10 ribu. Namun belakangan, harga porang anjlok berada dikisaran harga Rp 4-5 ribu.

Baca Juga:  Pergantian Ketua HKTI Jember, Ada Dua Calon Kandidat Kuat untuk Kawal Kepentingan Petani

“Hari ini harganya terjun bebas, yang biasanya 8-10 ribu perkilo. Tapi sekarang turun hingga 4-5ribu perkilo. Khususnya di Jember, bagaimana pemerintah daerah bisa bikin pabrik pengolahan tanaman porang, supaya petani tidak susah untuk menjualnya,” pungkasnya.

Terpisah, Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember, Imam Sudarmaji mengatakan, budidaya tanaman porang telah masuk dalam program Kementerian di tahun 2021. Pada beberapa waktu lalu Pemkab Jember telah menanam tanaman porang di lahan tidak produktif seluas 2.307 Hektare.

Baca Juga:  Pergantian Ketua HKTI Jember, Ada Dua Calon Kandidat Kuat untuk Kawal Kepentingan Petani

Terkait pemasaran porang, pihaknya berujar perlu menggandeng investor untuk menyerap jenis tanaman porang yang ada di wilayah Jember.

“Kita harus menggaet investor, yang bisa mendirikan pabrik di Jember. Dan ini sudah kita nego. Mudah-mudahan itu bisa dipastikan mendirikan pabrik porang,” katanya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment